Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Ungaran

Disdukcapil Kabupaten Semarang Ungkap Pentingnya Adminduk untuk Akses BPJS dan Bantuan Sosial

Ribuan warga Kabupaten Semarang mendadak kehilangan akses layanan kesehatan karena kepesertaan PBI mereka di BPJS Kesehatan dihapus.

Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV
WAWANCARA - Dokumentasi wawancara Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Semarang, Tajudin Noor. 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN — Ribuan warga Kabupaten Semarang mendadak kehilangan akses layanan kesehatan karena kepesertaan mereka di BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dinonaktifkan oleh Kementerian Sosial. 

Tak kurang dari 21.158 peserta terdampak pemutakhiran data berbasis Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). 

Satu di antara hal yang disoroti yakni terkait administrasi kependudukan (adminduk).

Baca juga: Tingkatkan Lingkungan Sehat, BPJS Kesehatan Serahkan Bantuan OSR ke Dinas Lingkungan Hidup

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Semarang, Tajudin Noor, menyatakan bahwa banyaknya warga yang gagal mempertahankan kepesertaan BPJS PBI JKN satu di antaranya disebabkan lemahnya kesadaran dalam mengurus Adminduk.

“Kami bukan lembaga layanan kesehatan, tapi semua layanan publik dimulai dari Adminduk. 

Mulai mengurus BPJS, bantuan sosial, hingga pengobatan rumah sakit, semuanya butuh data kependudukan yang valid,” kata Tajudin, Kamis (10/7/2035).

Dia mencontohkan berbagai kasus di lapangan, mulai dari TKI pulang dalam kondisi kritis tapi tak bisa ditangani karena KTP-nya dicabut, hingga pasien yang gagal dirujuk karena beda satu huruf dalam dokumen.

Menurut Tajudin, warga sebaiknya jangan menunggu kondisi yang mendesak untuk mengurus kependudukan.

“Kami selalu buka layanan, bahkan jemput bola lewat program GISA di desa-desa. 

Tapi kalau warga tetap acuh, kami tidak tahu mereka butuh,” imbuh dia.

Rumah Sakit Bisa Lakukan Reaktivasi

Pada pemberitaan sebelumnya, dampak nonaktifnya kepesertaan BPJS juga dirasakan langsung di lapangan, termasuk oleh rumah sakit. 

Direktur RSUD dr. Gunawan Mangunkusumo Ambarawa, dr Hasti Wulandari, mengungkapkan bahwa pasien yang datang ke IGD kerap kaget karena status BPJS-nya nonaktif.

“Untuk peserta PBI, kami bisa bantu aktivasi kembali lewat koordinasi dengan Dinas Kesehatan. 

Tak sampai lima menit, langsung aktif, asal datanya lengkap,” kata Hasti pada Rabu (25/6/2025) lalu.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved