Pekerja Migran
Warga Miskin Jadi Prioritas Dapat Pelatihan Gratis untuk Bekerja ke Luar Negeri
Warga miskin akan menjadi prioritas untuk mendapat pelatihan gratis agar bisa menjadi pekerja migran di luar negeri.
"Korea Selatan, Taiwan, dan Hong Kong menjadi negara favorit bagi masyarakat Sragen untuk bekerja," kata Pujiono.
Selain Kabupaten Sragen, BP3MI juga telah menjalin kerjasama dengan lebih dari 16 kabupaten dan kota di Jawa Tengah, termasuk Cilacap, Banyumas, Brebes, dan Kebumen. Pujiono menyatakan bahwa kerjasama ini bertujuan untuk mendorong pemerintah daerah agar dapat mempersiapkan masyarakat yang ingin bekerja ke luar negeri, baik dari segi keterampilan maupun kompetensi.
Kerjasama ini juga mencakup program pemberdayaan bagi pekerja migran purna yang telah kembali ke Indonesia. Pujiono berharap bahwa pekerja migran yang pulang tidak hanya kembali ke pekerjaan lama, tetapi dapat diberdayakan untuk membuka usaha dan menciptakan lapangan pekerjaan di daerahnya.
"Kami berharap dan mendorong agar pekerja migran yang kembali bisa menjadi pengusaha dan tidak kembali lagi bekerja ke luar negeri," tuturnya.
Pujiono mengingatkan agar uang yang diperoleh tidak hanya digunakan untuk konsumtif, tetapi bisa dimanfaatkan untuk berwirausaha. "Kami akan memastikan bahwa dana yang mereka dapatkan dapat digunakan untuk membangun usaha, bukan hanya untuk kebutuhan konsumtif," ujarnya.
Melalui kerjasama yang solid antara BP3MI dan pemerintah daerah, Pujiono berharap program ini dapat mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Sragen, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kami mendukung penuh inisiatif ini karena kami percaya bahwa dengan keterampilan yang tepat, masyarakat Sragen dapat lebih mandiri dan sejahtera," pungkasnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.