Wonosobo Hebat
200 Tahun Wonosobo, Semakin Bersinegi, Berprestasi, Sejahtera, Adil dan Makmur
TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Memasuki usia ke-200, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat kembali menegaskan komitmennya untuk memperkuat sinergi lintas sektor demi mewujudkan Wonosobo yang lebih sejahtera, adil, dan makmur.
Hal ini selaras dengan tema Hari Jadi ke-200 Wonosobo, yaitu: "Dwi Abad Wonosobo, Kukuh ing Tembayatan, Unggul ing Samukawis, Tumuju Wonosobo Raharja, Adil lan Makmur", yang dalam Bahasa Indonesia berarti: "Dua Abad Wonosobo, Menguatkan Sinergi, Menambah Prestasi, Menuju Wonosobo Sejahtera, Adil, dan Makmur".
Tentunya, untuk mewujudkan harapan tersebut dibutuhkan konsep dan strategi yang tepat. Di antaranya adalah penguatan sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif dan berdaya saing, revitalisasi infrastruktur guna mendukung pertumbuhan ekonomi, serta upaya serius dalam mempererat persatuan di tengah keberagaman untuk menciptakan harmoni sosial.
Selain itu, perlu disiapkan peluang bagi generasi penerus untuk membangun masa depan yang lebih baik, didukung oleh optimalisasi pemberdayaan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi lokal, serta peningkatan tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
"Saya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk saling menguatkan, bersinergi dan berkontribusi aktif untuk kemajuan dan kesejahteraan Kabupaten Wonosobo. Keberhasilan pembangunan Wonosobo bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh masyarakat," tegasnya.
Capaian Prestasi
Di usianya yang ke-200, Kabupaten Wonosobo mencatat kemajuan yang signifikan di berbagai bidang, mulai dari birokrasi, pendidikan, dan infrastruktur, hingga budaya dan inovasi pelayanan publik.
Di awal tahun ini saja, Kabupaten Wonosobo telah mencatat sejumlah capaian membanggakan, baik di tingkat provinsi maupun nasional. Salah satunya, pada April 2025 lalu, Pemkab Wonosobo kembali meraih penghargaan dalam ajang TOP BUMD Award 2025, yaitu penghargaan Top Pembina BUMD 2025 yang diberikan kepada Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, atas keberhasilannya membina Perumda Tirta Aji dan PT BPR Bank Daerah Wonosobo.
Selain itu, PT BPR Bank Wonosobo juga berhasil menyabet 2 penghargaan sebagai Top BUMD Award 2025 bintang 4 dan Top CEO BUMD 2025 kepada Direktur Operasional, Galih Pambajeng.
Sedangkan Perumda Air Minum Tirta Aji Wonosobo juga mendapatkan penghargaan sebagai Top BUMD Awards Bintang 5 untuk ketiga kalinya secara berturut-turut sehingga meraih Top Golden Trophy dan Top CEO BUMD 2025 kepada Direktur Utama, Muhammad Sjahid.
Di sektor tata kelola pemerintahan atau birokrasi, Pemerintah Kabupaten Wonosobo mendapatkan status Kinerja Tinggi dalam Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD), dengan skor 3.6562. Hal ini, berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 100.2.1.3-1109 tanggal 18 April 2023, dengan tema "Otonomi Daerah Maju, Indonesia Unggul", dimana Wonosobo menempati peringkat 9 secara nasional.
Capaian lainnya, menempatkan Wonosobo sebagai pionir desa berbasis data yang inovatif, melalui Rumah Data Kependudukan (Rumah DataKu) “Langgeng Kencana” milik Desa Maduretno, Kecamatan Kalikajar, yang meraih Juara I Nasional Kategori Digital Regional I dalam ajang Apresiasi Rumah DataKu yang diselenggarakan oleh Kemendukbangga/BKKBN. Meskipun termasuk desa kecil, mereka mampu mengalahkan ribuan desa se-Indonesia dengan meraih Juara 1 Nasional Kategori Digital Regional I Tahun 2025.
Menurut Bupati, prestasi yang diraih Desa Maduretno tersebut membanggakan sekaligus menunjukkan dedikasi dan kerja keras tim, dalam mengelola data kependudukan dan memanfaatkannya untuk kemajuan desa.
“Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa komitmen, kerja keras, dan kolaborasi antara pemerintah desa, kader, dan masyarakat dalam mengelola data kependudukan telah membuahkan hasil luar biasa. Keberhasilan Rumah DataKu Langgeng Kencana adalah cerminan bahwa desa mampu menjadi garda terdepan, dalam perencanaan pembangunan yang partisiparif berbasis data,” ujar Afif.
Di pertengahan tahun ini, Kabupaten Wonosobo tengah bersiap untuk maju tingkat nasional mewakili Provinsi Jawa Tengah di beberapa bidang, antara lain Kampung KB di Desa Candimulyo, Kecamatan Kertek yang masuk nominasi 3 besar nasional.
Selain itu juga Desa Banyukembar, Kecamatan Watumalang masuk 10 besar nasional sebagai Desa Digital.
Termasuk Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo yang juga tengah menyiapkan diri untuk mendapatkan kategori sebagai Kabupaten Kota Sehat 2025.
Di akhir tahun 2024, Ombudsman Republik Indonesia juga memberikan apresiasi kepada Pemkab Wonosobo dengan memberikan predikat kepatuhan nilai kualitas tertinggi, yaitu 98,33, kepada Disdukcapil Wonosobo. Penghargaan ini tentunya menandakan bahwa Disdukcapil telah memenuhi standar pelayanan publik yang tinggi, termasuk transparansi, akuntabilitas, dan profesionalisme dalam setiap layanan yang diberikan kepada masyarakat.
Capaian kinerja lainnya terlihat di bidang pendidikan. Nilai Indeks Standar Pelayanan Minimal (SPM) mengalami penurunan dari 84,78 pada tahun 2024 menjadi 84,29 di tahun 2025, namun masih berada dalam kategori Tuntas Madya. Angka Putus Sekolah (APS) usia 5-6 tahun juga menunjukkan perbaikan, turun menjadi 89,85. Sementara itu, tingkat literasi untuk jenjang SD dan SMP masuk dalam kategori Baik, dan numerasi terutama di jenjang SMP mengalami peningkatan. Iklim sekolah, mencakup aspek keamanan dan inklusivitas, secara umum tetap stabil dalam kategori Baik.
Sementara itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Wonosobo naik ke 70,63 pada tahun 2024, dari 70,18 di tahun sebelumnya. Adanya peningkatan sebesar 0,45 poin, mencerminkan kemajuan di sektor kesehatan, pendidikan, dan pengeluaran per kapita.
Wakil Bupati Wonosobo, Amir Husein, menyampaikan, perjalanan ke depan kemungkinan akan banyak tantangan dan hambatan, namun dengan kebersamaan dan kerja sama yang solid, ia optimis Wonosobo bisa menjadi daerah yang semakin maju.
"Melalui kerja sama dan komitmen bersama, saya yakin Wonosobo akan menjadi kabupaten yang lebih sejahtera, adil, dan makmur bagi seluruh warganya," tandasnya. (ima)