Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

KKN Undip

Jajanan Pasar "Embun Pagi" Wonogiri: Kisah di Balik Nikmatnya Kudapan Subuh

Jajanan Pasar "Embun Pagi" Wonogiri: Kisah di Balik Nikmatnya Kudapan Subuh.

Editor: M Zainal Arifin
Istimewa
Jajanan Pasar "Embun Pagi" Wonogiri: Kisah di Balik Nikmatnya Kudapan Subuh. (Dok KKN Undip) 

Oleh: Yaka Garda Satria (Informasi dan Hubungan Masyarakat Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro)

TRIBUNJATENG.COM, WONOGIRI – Jajanan Pasar Embun Pagi adalah pasar keliling yang memiliki lokasi titik kumpul di Jurug RT 1 RW 9 Pokoh Kidul Kota Wonogiri. Jajanan Pasar Embun Pagi berlangsung setiap pagi jam 04.30 WIB sampai 06.00 WIB (sebagaimana turunnya embun pagi) dan setelah itu lebih dari 30 distributor (pedagang bermotor) akan berkeliling ke Dusun Jurug, Sidarjo, Norogo, dan sekitarnya. Dagangan yang disediakan selain jajanan pasar (risol, lemper, klepon, dll) ada juga sayuran matang seperti, sayur lodeh, oseng-oseng, nasi kuning, dan masih banyak lainnya.

Di jantung Wonogiri, denyut ekonomi subuh berdetak kencang di Pasar Embun Pagi. Bukan sekadar nama, "Embun Pagi" adalah representasi dari aktivitas dini hari para produsen dan distributor jajanan tradisional yang memasok kelezatan hingga ke pelosok kota. Salah satu produsen di balik nikmatnya kudapan ini adalah Ibu Sri Suparni (52 tahun).

Ibu Sri Suparni merupakan salah satu produsen yang memulai aktivitasnya di tengah malam. Ketika banyak orang terlelap, tangan-tangan terampilnya sibuk meracik berbagai jajanan pasar. Hasil produksinya ini kemudian didistribusikan kepada para "bakul sing dodolan keliling" atau penjual jajanan yang berkeliling.

Para distributor ini, yang perannya tak kalah penting, sudah mulai bergerak sejak pukul 03.00 dini hari. Mereka memiliki dua opsi untuk mengambil pasokan jajanan. Titik kumpul utama berada di perempatan jalan daerah Jurug Pokoh Kidul, Wonogiri, tempat mereka bisa mengambil hasil produksi yang telah terkumpul. Selain itu, para distributor juga fleksibel untuk mengambil jajanan langsung dari rumah masing-masing produsen, termasuk rumah Ibu Sri Suparni. Pada pukul 04.00 subuh, pasokan jajanan sudah siap untuk diambil dan kemudian disebar ke berbagai penjuru.

Jajanan Pasar
Jajanan Pasar "Embun Pagi" Wonogiri: Kisah di Balik Nikmatnya Kudapan Subuh. (Dok KKN Undip) (Istimewa)

Baca juga: Undip dan UNS Masuk 10 Besar Webometrics Edisi Juli 2025, Banggakan Jawa Tengah!

Meski produk-produknya telah dikenal akan kelezatan dan harganya yang terjangkau – seperti diakui oleh konsumen seperti Daniswara Dwiputera (21 tahun) yang mengatakan "Untuk rasanya enak dan sangat bisa dinikmati" dan "untuk harga bisa dibilang sangat terjangkau dan bisa dibilang sangat murah juga" – Ibu Sri Suparni bersama rekan-rekan produsen lainnya di Pasar Embun Pagi, hingga kini belum pernah mendapatkan sorotan dari media massa.

“Belum pernah ada yang meliput Jajanan Pasar Embun Pagi ini di televisi, koran, dan media yang lainnya," ungkap Ibu Sri. Ia menaruh harapan besar agar sistem distribusi unik dan cita rasa otentik dari Jajanan Pasar Embun Pagi dapat dipublikasikan secara luas. "Saya ikut senang jika UMKM Jajanan Pasar Embun Pagi ini bisa dikenal dengan luas dan dapat berkembang dengan bagus dan baik," harapnya, menunjukkan keinginan kuat untuk pertumbuhan usaha yang lebih baik.

Kisah Pasar Embun Pagi dan para pelakunya seperti Ibu Sri Suparni adalah potret nyata semangat UMKM lokal yang patut mendapatkan perhatian lebih. Publikasi media diharapkan dapat mengangkat kisah mereka, memperluas jangkauan pasar, dan menginspirasi banyak pihak tentang potensi ekonomi yang bergerak sejak dini hari di Wonogiri. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved