Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Mahasiswa UMP Angkat Potensi Tanaman Obat dan Jamu Gendong Lewat KKN PMM

UMP menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan program 'kampus berdampak' melalui kegiatan KKN PMM.

Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
Istimewa
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) dan pejabat Kecamatan Bojongsari, Purbalingga berfoto bersama. Sebanyak 20 mahasiswa dari lima program studi di UMP melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (KKN PMM) tema peningkatan kesejahteraan masyarakat berbasis tanaman obat dan jamu gendong. (Ist/dok UMP) 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) kembali menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan program 'kampus berdampak' melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (KKN PMM) yang dilaksanakan di Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga. 

Sebanyak 20 mahasiswa dari lima program studi—Farmasi, Agribisnis, Manajemen, Ilmu Hukum, dan Teknik Informatika—resmi diserahkan untuk melaksanakan program pengabdian masyarakat selama 32 hari ke depan. 

Penyerahan dilakukan Arifin Suryo Nugroho, M.Pd., selaku perwakilan panitia KKN, dan diterima langsung oleh Camat Bojongsari, Tri Wahyu Dini Susanti, S.STP., didampingi Kepala Desa Bojongsari, Suroyo, S.Sos., serta Kepala Desa Beji, Supriyono. 

Mengusung tema “Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Berbasis Tanaman Obat dan Jamu Gendong”, program ini menjadi langkah nyata UMP dalam menggali dan mengembangkan potensi lokal.

Mahasiswa akan melakukan serangkaian kegiatan seperti edukasi cara produksi pangan olahan yang baik (CPPB-IRT), pelatihan pembuatan jamu gendong, teknik granulasi bahan herbal, budidaya tanaman obat, hingga digitalisasi promosi produk lokal. 

Dr. apt. Erza Genatrika, M.Sc., selaku Dosen Pembimbing Lapangan, menyampaikan bahwa tema ini dipilih untuk memadukan keilmuan dengan praktik pemberdayaan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

“Tanaman obat dan jamu merupakan bagian dari kearifan lokal yang harus diangkat dan dikelola secara ilmiah.'

"Ini bukan hanya soal kesehatan, tetapi juga peluang ekonomi,” ujarnya saat dikonfirmasi di Purwokerto, Senin (28/7/2025). 

Baca juga: UMP Lepas 1.525 Mahasiswa KKN di Dalam dan Luar Negeri, Mahasiswa Siap Mengabdi

Program ini juga didukung oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI, melalui pendanaan dari skema Tahun Anggaran 2025.

Dukungan tersebut menjadi penegas bahwa kegiatan KKN tidak lagi sekadar formalitas akademik, melainkan bagian dari strategi pembangunan berbasis masyarakat. 

Camat Bojongsari, Tri Wahyu Dini Susanti, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kolaborasi ini.

“Kami menyambut baik kehadiran mahasiswa UMP di wilayah kami."

"Harapannya, sinergi ini mampu menghidupkan potensi desa dengan pendekatan keilmuan, sekaligus memperkuat kapasitas masyarakat,” ungkapnya. 

Sementara itu, pengamat sosial sekaligus mitra program, Andi Pranowo, S.Sos., M.Pd., menekankan pentingnya keterlibatan mahasiswa dalam proses pembangunan.

“KKN PMM ini menjadi cermin konkret dari peran aktif kampus dalam menciptakan perubahan sosial, terutama di sektor kesehatan berbasis tradisional dan ekonomi lokal,” jelasnya.

Baca juga: Dosen-Mahasiswa Teknik Sipil UMP Gagas Komunitas Pecinta Waduk Wadaslintang, Kembangkan Wisata Lokal

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved