10 Fakta Anggota Polda Tepergok Selingkuh di Kos: Pamit ke Kafe, Sudah 3 Kali Dilaporkan Istri Sah

10 Fakta Anggota Polda Tepergok Selingkuh di Kos: Pamit ke Kafe, Sudah 3 Kali Dilaporkan Istri Sah

TRIBUNJATENG.COM - Inilah 10 fakta anggota Polda terpergok istri sah selingkuh di kamar kos.

Kasus dugaan perselingkuhan dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang melibatkan seorang anggota polisi dari Polda Sulawesi Utara (Sulut) viral di media sosial.

Seorang wanita, yang mengaku sebagai istri sah, membeberkan fakta-fakta mengejutkan lewat akun TikTok @feedgramindo.

Baca juga: Viral 2 ASN di Rembang Terciduk Mesum di Mushola, Bupati: Pegawai Puskesmas

Berikut 10 fakta lengkap terkait kasus viral yang sedang ditangani oleh Polda Sulut.

1. Oknum Polisi Berpangkat Bripka

Pelaku diduga merupakan anggota Direktorat Reskrimsus Polda Sulut berpangkat Bripka.

Ia berinisial D.

Nama lengkap belum diungkapkan secara resmi oleh kepolisian.

2. Terciduk di Kos Bersama Perempuan Lain

Sang istri memergoki Bripka D bersama seorang wanita di sebuah kamar kos di daerah Sario, Manado.

Kejadian itu terjadi pada Sabtu pagi, 26 Juli 2025.

Suami yang sebelumnya pamit ke kafe ternyata menginap di kos bersama wanita lain.

3. Dalih Suami: Dampingi Tamu Mabes

Pada Jumat malam, 25 Juli 2025, Bripka D sempat pamit kepada istrinya dengan alasan akan menemani tamu dari Mabes Polri di sebuah kafe.

Namun keesokan harinya, ia ditemukan bersama wanita lain.

4. Perempuan Diduga Seorang Penerima Tamu di Tempat Hiburan

Perempuan yang tertangkap basah bersama Bripka D diketahui bernama Gratia Veronika Paat alias Tia.

Ia disebut bekerja sebagai penerima tamu di salah satu tempat hiburan malam di kawasan Manado Town Square (Mantos).

5. Istri Mengaku Dapat Perlakuan Kasar

Saat kejadian, bukan permintaan maaf yang diterima sang istri.

Ia justru mengaku mendapat kekerasan fisik.

"Di tempat kost tersebut saya juga mendapat perlakuan kasar (KDRT) dari oknum tersebut hingga lengan dan tangan saya lebam," katanya.

6. Sudah Lama Mengalami KDRT

Korban menyatakan sudah 12 tahun menjalani pernikahan.

Dari jumlah itu, 9 tahun di antaranya ia mengalami KDRT secara fisik dan psikis.

7. Sudah Tiga Kali Laporkan ke Polda

Korban mengaku sudah tiga kali melaporkan suaminya ke Polda Sulut.

Namun dua laporan sebelumnya ia cabut karena masih berharap sang suami berubah.

"Ini adalah ketiga kalinya saya membuat laporan di Polda Sulut," ujarnya.

8. Polda Sulut: Proses Sudah Berjalan

Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Pol Alamsyah Parulian Hasibuan mengatakan kasus ini telah dilaporkan pada 26 Juli 2025.

"Kasusnya sudah dilaporkan di SPKT Polda Sulut, pada tanggal 26 Juli 2025 dan telah ditindaklanjuti," tegasnya.

9. Kapolda Sulut Tegaskan Tidak Ada Toleransi

Kapolda Sulut Irjen Pol Roycke Harry Langie menegaskan tidak akan menolerir anggota yang terbukti melakukan pelanggaran.

"Setiap anggota Polri yang terbukti bersalah akan ditindak tegas," kata Kombes Pol Hasibuan mewakili Kapolda.

10. Sanksi Etik dan Disiplin Menanti

Kabid Propam Polda Sulut Kombes Pol Reindolf Unmehopa menyebutkan proses penyelidikan dan pemeriksaan sedang berjalan.

"Telah kami lakukan penyelidikan dan pemeriksaan untuk kami proses melalui sidang Kode Etik Profesi Polri ataupun Disiplin Polri," ujarnya.

Harapan Istri Sah: Keadilan Harus Tegak

Lewat unggahan di media sosial, korban menyatakan keinginannya agar keadilan berpihak padanya.

Ia mengaku awalnya tidak ingin mempublikasikan video dan foto kejadian.

Namun karena tidak ada itikad baik dari suami dan wanita tersebut, ia merasa perlu menyuarakan kasus ini ke publik.

"Saya berharap dengan postingan ini, keadilan dapat berpihak pada saya sebagai istri dan korban," katanya.

Ia juga menyayangkan bahwa permintaan maaf dan air mata suaminya selama ini hanyalah kedok.

Mediasi sudah dilakukan berbagai pihak termasuk keluarga dan tokoh agama, namun tidak membuahkan perubahan. (*)