UKSW SALATIGA
335 Tim Berbagai Universitas Rebutkan Total Hadiah Rp 66 Juta di FIT Competition 2025 UKSW
335 tim berbagai universitas rebutkan total hadiah Rp 66 juta di FIT Competition 2025 UKSW.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Kompetisi coding tingkat nasional bertajuk “Faculty of Information Technology (FIT) Competition 2025” kembali digelar oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika (Prodi TI) Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) baru-baru ini selama tiga hari di ruang Auditorium Ds. S. Djojodihardjo Gedung FTI.
Agenda tahunan yang mengusung tema "Recode The Earth: Digital Innovation for Sustainable Future" ini diikuti 335 tim yang berasal dari berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia.
Diantaranya, Universitas Indonesia, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Semarang, Universitas Bina Nusantara, serta Universitas Airlangga.
Lomba bergengsi ini resmi dibuka oleh Kepala Departemen TI FTI Dr. Wiwin Sulistyo, S.T., M.Kom.
“Kegiatan membekali kita sebagai manusia untuk dapat bertahan dan bersaing di tengah dunia yang didominasi oleh teknologi."
"Kita tidak bisa menutup mata terhadap kemajuan teknologi, tema yang diangkat mengajak kita untuk bisa bertahan dengan menghasilkan inovasi baru untuk mendukung keberlanjutan masa depan,” ungkap Dr. Wiwin Sulistyo dalam sambutan hangatnya.
Baca juga: Mahasiswa Ilmu Komunikasi UKSW Salatiga Hadirkan Pertunjukan Seni Edukatif di Sekolah-sekolah
Kategori Cyber Security
Ketua kegiatan Cellonita Farida Putri menerangkan bahwa FIT tahun ini berbeda dari sebelumnya karena melombakan empat kategori yakni data science, website development, mobile application, dan cyber security.
“FIT Competition tahun ini menambahkan kategori cyber security dalam kompetisi."
"Kami melihat cyber security merupakan hal yang sangat penting untuk dilombakan agar para finalis meningkatkan skill mereka untuk mengatasi maraknya kasus peretasan dan serangan cyber di berbagai sektor,” imbuhnya.
Cellonita Farida Putri mengungkapkan tahapan lomba diawali dengan seleksi proposal dan tes tertulis.
Selanjutnya, akan dilangsungkan pertandingan bagi 19 tim yang berhasil lolos ke babak final.
Menariknya, total hadiah dalam FIT Competition 2025 adalah sebesar Rp. 66.000.000, di mana juara 1 pada kategori data science akan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp. 10.000.000 beserta piala dan sertifikat.
Sedangkan, juara 1 pada kategori website development, mobile application, dan cyber security mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp. 6.500.000 beserta piala dan sertifikat.
Menurutnya, FIT Competition bukan hanya sekadar kompetisi coding berskala nasional, melainkan juga menjadi wadah bagi generasi muda untuk memberikan dampak positif bagi keberlanjutan dunia digital, membekali, dan mengasah keterampilan mereka untuk menghasilkan produk inovasi yang bermanfaat.
“Berdasarkan tema yang diangkat tahun ini yakni inovasi digital untuk masa depan yang berkelanjutan, output produk yang dihasilkan para finalis juga akan mendukung sustainable dan aman bagi lingkungan,” terangnya.
Baca juga: UKSW Masuk 10 Besar PTS Terbaik Nasional Versi Webometrics 2025
Seminar Nasional
Selain itu, Cellonita Farida Putri menjelaskan bahwa FIT Competition 2025 juga memberikan wawasan baru dan perspektif yang komprehensif mengenai peran inovasi digital dalam menghadapi tantangan yang berkelanjutan melalui seminar nasional.
“Tidak hanya mengikuti kompetisi, FIT Competition 2025 juga menghadirkan seminar yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ratusan mahasiswa tentang Artificial Intelligence dan mengembangkan kemampuan mereka dalam menganalisis dataset, merancang aplikasi dan website, dan memecahkan permasalahan cyber security,” terangnya.
Seminar nasional kali ini menghadirkan praktisi Information Technology (IT) dan influencer terkenal sebagai pembicara.
Mereka adalah Reza Norahmad A. W seorang IT Researcher and Security Specialist dan General Manager IT Business Integration Handojo Goenadi, keduanya dari PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk., yang mengupas tuntas topik “Green Coding and Etika Teknologi”.
Lainnya, Fuadit Muhammad seorang Programmer dan Tech Influencer yang memaparkan materi tentang “Coding di Tengah Badai: Menaklukkan Dunia Kerja di Era AI”.
Seminar interaktif ini dimoderatori Ketua Prodi TI Budhi Kristianto, S.Kom., M.Sc., Ph.D.
Mengawali paparannya, Reza Norahmad A. W mengajak para peserta untuk memahami pentingnya green coding atau kode hijau.
“Green coding merupakan inisiatif berkelanjutan dalam mengembangkan perangkat lunak yang berfokus pada meminimalkan konsumsi energi,” jelasnya.
Lebih jauh disampaikannya, green coding adalah kode hijau untuk masa depan karena setiap baris kodenya memiliki dampak dan edukasi penggunaan dalam memakai teknologi secara bijak.
Sementara itu, Fuadi Muhammad menjelaskan sejumlah skill penting yang harus dimiliki di tengah kemajuan AI.
“Adapun kemampuan yang harus dipertahankan yaitu pemecahan masalah, manajemen basis data, dan version control."
"Kemudian skill yang harus di update adalah kemampuan berkomunikasi efektif menggunakan AI, menguasai tools dari AI, serta memiliki keterampilan terintegrasi,” paparnya.
Semangat untuk berkompetisi terlihat jelas di raut wajah ratusan finalis dalam FIT Competition 2025 ini.
Joseph Sebastian salah satu tim UKSW mengaku senang bisa mengalahkan ratusan para tim dan lolos ke babak final.
“Senang banget bisa menjadi salah satu tim yang mewakili UKSW untuk bersaing dengan tim yang berasal dari berbagai universitas di Indonesia."
"Kami lolos pada kategori website development."
"Di sini tim kami membuat website dengan algoritma prediksi untuk mengukur cuaca, polusi, dan rekomendasi tanaman,” bebernya.
Finalis lainnya, Indy Agustin UPN Veteran Jakarta mengaku bangga bisa lolos pada babak final.
“FIT Competition 2025 yang diselenggarakan FTI UKSW ini sangat bermanfaat karena mampu mewadahi mahasiswa TI untuk menuangkan ide dan menciptakan produk inovasi,” ungkapnya.
Baca juga: Dari Ide Kreatif Jadi Konten Menarik, UKSW Perkuat Kompetensi Komunikasi Publik
FIT Competition 2025 menjadi salah satu wujud nyata UKSW terhadap program Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) Berdampak yang selaras dengan Asta Cita 4 memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, dan pendidikan.
FIT Competition 2025 ini menegaskan kiprah UKSW dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada poin ke-4 pendidikan berkualitas dan ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan.
Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 32 Prodi Unggul dan A.
Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah.
Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai "Creative Minority" yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat.
Salam Satu Hati UKSW! (Laili S/***)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.