Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

10 Fakta Kematian Dea Wanita Purwakarta, Dapat Teror Pembunuhan Hingga Lapor Polisi Tak Digubris

Kasus kematian wanita Purwakarta bernama Dea Permata Karisma (27) viral.

Penulis: Adelia Sari | Editor: galih permadi
Tribun Jabar/Deanza Falevi
WANITA TEWAS - Wanita muda bernama Dea Permata Karisma (27) ditemukan tewas bersimbah darah di kediamannya yang berada di Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (12/8/2025) siang. 

 

TRIBUNJATENG.COM - Kasus kematian wanita Purwakarta bernama Dea Permata Karisma (27) viral.

Pembunuhan ini menarik perhatian publik karena keluarga Dea mengaku sudah melapor ke polisi tentang adanya ancaman pembunuhan.

Namun keluarga menyebut jika laporan itu tak ditanggapi oleh polisi.

Sampai akhirnya Dea ditemukan tewas.

Berikut ini 10 fakta tentang kematian Dea yang begitu tragis.

1. Identitas Dea Permata

Dea Permata Karisma (27) adalah seorang Human Resources Development (HRD), staf di bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia di perusahaan swasta di Purwakarta.

Dea tinggal di Komplek PJT II Blok D, Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

2. Kronologi kejadian

Dea ditemukan tewas di rumahnya pada Selasa (12/8/2025) siang hari.

Dea ditemukan bersimbah darah dengan bekas luka tusukan.

Korban pertama kali ditemukan oleh pembantunya.

3. Korban sempat keluar rumah
Tetangga korban, Salbiah mengungkap jika Dea sempat keluar rumah.

‎Saat itu, kata Salbiah, Dea terlihat normal.

‎‎"Tadi sekitar jam 10 pagi, saya mau beli sayur. Bu Dea juga keluar, kayaknya mau belanja. Jam 11 siang, kami pulang hampir bersamaan," ujar Salbiah.


"Saya sempat sapa dia yang lagi makan. Dia bilang buru-buru karena mau hujan dan jemurannya banyak," sambungnya.
 

4. Pelaku asisten rumah tangga korban

Pelaku pembunuhan Dea ternyata pembantunya sendiri, Ade Mulyana (26)

Pelaku berhasil ditangkap kurang dari 24 jam.

‎"Jadi pelaku saat ini sudah diamankan oleh penyidik Polres Purwakarta, lagi dalam pemeriksaan," kata Kasi Humas Polres Purwakarta, Enjang Sukandi saat dihubungi Tribunjabar.id, Rabu (13/8/2025).

Ia ditangkap di wilayah Jatiluhur.

5. Pelaku akting lari-lari dan histeris

Jenazah Dea pertama kali ditemukan oleh pembantunya.

"Ibu-ibu, Bu Dea dibunuh," ujar Salbiah menirukan pembantu korban.

‎Salbiah dan warga lain langsung bergegas ke rumah Dea.

"Saya mau masuk, tapi di depan pintu ke dapur sudah ada jejak darah. Saya enggak berani lanjut, takut," katanya.

6. Motif pembunuhan

Pihak kepolisian saat ini masih mendalami motif dari kasus tersebut.

7. Dapat ancaman pembunuhan lewat Whatsapp

Ayah korban, Sukarno (65) mengungkap jika anaknya mendapat teror pembunuhan lewat Whatsapp (WA).

Teror itu diterima Dea selama tiga bulan sebelum kejadian, sehingga membuat ia gelisah.

8. Keluarga Sebut laporan ke polisi tak digubris

Ibu korban, Yuli Ismawati (55) mengatakan jika anaknya sudah pernah lapor ke polisi tak tak digubris.

"Sudah lapor Babinsa, sampai ke Polsek Jatiluhur, tapi engga ada yang datang," ucap Yuli, dikutip dari Kompas.com.

Sang ibu juga menyarankan untuk memasang CCTV.

9. Klarifikasi polisi

Menanggapi hal itu, Kasi Humas Polres Purwakarta, AKP Enjang Sukandi mengatakan jika tidak ada laporan resmi dari Dea ataupun dari keluarga ke Polsek Jatiluhur atau Polres Purwakarta.

‎"Tidak ada laporan resmi. Yang ada hanya konsultasi dari suami (Feri) kepada Bhabinkamtibmas saat bertemu dalam sebuah acara," ujar Enjang saat dikonfirmasi Tribunjabar.id, Rabu (13/8/2025).

Dalam pertemuan tak resmi itu, suami korban hanya mengatakan jika istrinya mendapat ancaman pembunuhan lewat Whatsapp.

Bhabinkamtibmas lalu menyarakan agar menyimpan atau mendokumentasikan chat itu sebagai bukti sebelum membuat laporan ke polisi.

‎"Saran dari Bhabin adalah untuk menangkap layar (screenshot) ancaman, cetak, lalu buat laporan. Bahkan beliau bersedia mengantar langsung ke kantor polisi. Tapi itu tidak ditindaklanjuti oleh korban maupun suaminya," ucap Enjang.

‎"Jadi bukan dia laporan ke pa bhabin bukan, dia nanya ke pa bhabin, kalau ada pengancaman seperti begini bagaimana katanya gitu," kata Enjang.

10. Dikenal sosok baik dan ramah

Menurut Salbiah, sosok Dea dikenal sebagai gadis yang ramah dan pandai bergaul.

‎"Dia baik, suka bergaul sama semua orang. Saya enggak dengar dia punya masalah dengan siapa pun," ungkapnya.

Salbiah mengatakan, Dea tinggal berdua dengan pembantunya.

Sementara suaminya bekerja di Perum Jasa Tirta (PJT) II dan pulang pada malam hari.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved