Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Cacing di Tubuh Raya Capai 1 Kilogram Lebih, Update Viral Kematian Bocah 3 Tahun Asal Sukabumi

dr Irfanugraha Triputra mengungkap bahwa cacing yang dikeluarkan dari tubuh bocah bernama Raya itu diprediksi mencapai sekira 1 kilogram. 

Penulis: Dse | Editor: deni setiawan
Tangkapan layar video di Instagram @rumah_teduh_sahabat_iin
TUBUH PENUH CACING - Raya, bocah tiga tahun warga Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meninggal dengan tubuh dipenuhi cacing. Akibat peristiwa itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi naik pitam dan ancam sanksi kepada perangkat desa hingga pejabat puskesmas setempat. 

Menurutnya, hal ini menjadi peringatan bagi semua pihak agar kejadian serupa tidak terulang.

"Ini bagi saya insiden besar, perkara yang sebenarnya mudah ditangani, tetapi tidak ditangani ini yang terjadi."

"Kemudian, beberapa kali saya menangani masalah warga Sukabumi, nah kalau seluruh masalah di Sukabumi harus saya yang turun tangan, lalu pemerintahannya ke mana?" keluh Dedi.

Dedi Mulyadi menekankan, pemerintah daerah seharusnya lebih cekatan dalam menjawab kebutuhan dasar masyarakat.

"Sekali lagi saya tekankan, sanksinya pemotongan anggaran pemerintah daerah."

"Ini saya perhitungkan, padahal problem Sukabumi itu tinggi banget, infrastruktur paling banyak menyerap anggaran, rumah yang terdampak bencana juga ada 9.000 jiwa."

"Kan itu harusnya cekatan dong."

"Bupati, Camat, sampai Kepala Desa harus cekatan," ucap Dedi.

Dedi menambahkan, kejadian meninggalnya Raya di Sukabumi harus menjadi pelajaran bagi pemerintah kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat.

"Ini jadi warning bagi pemerintah kabupaten/kota lain di Jawa Barat juga loh."

"Jangan sampai mengabaikan kebutuhan dasar masyarakat," kata Dedi Mulyadi.

TUBUH DIPENUHI CACING - Kepala Desa Cianaga, Wardi Sutandi. Dia menceritakan kronologi penyebab bocah tiga tahun meninggal dan tubuhnya dipenuhi cacing.
TUBUH DIPENUHI CACING - Kepala Desa Cianaga, Wardi Sutandi. Dia menceritakan kronologi penyebab bocah tiga tahun meninggal dan tubuhnya dipenuhi cacing. (KOMPAS.com RIKI ACHMAD SAEPULLOH)

Baca juga: Heboh, Anak 9 Tahun di Sukabumi Bakar 13 Rumah Warga Gara-gara Terinspirasi dari Game Online

Awal Mula Raya Meninggal

Raya, bocah berusia tiga tahun di Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meninggal pada Juli 2025. 

Dikutip dari video yang diunggah di akun Instagram @rumah_teduh_sahabat_iin, disebutkan bahwa Raya meninggal dengan tubuh penuh cacing.

"Setiap membayangkan, seumur hidupnya yang hanya empat tahun itu, tubuhnya digerogoti cacing dalam tubuhnya."

"Menyerap oksigen dan nutrisi yg sudah pas-pasan di tubuhnya."

"Remuk rasanya hati ini."

"Semoga Allah ampuni negeri ini, para pemimpin negeri ini, dan mengampuni kami saudara seimannya yang sangat terlambat membantunya," tulis akun tersebut.

Kepala Desa Cianaga, Wardi Sutandi membenarkan bahwa bocah dalam video tersebut adalah warga desanya.

Dia menjelaskan, Raya adalah anak dari Udin (32) dan Endah (38).

Mereka tinggal di Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Raya meninggal pada 22 Juli 2025.

Wardi mengungkapkan, orangtua Raya diduga mengalami keterbelakangan mental, sehingga mereka hanya mampu merawat anaknya sebisanya.

“Orangtuanya memiliki keterbelakangan mental, sehingga daya asuh terhadap anaknya kurang."

"Tidak tahu persis bagaimana kondisi anaknya,” kata Wardi di RSUD Sekarwangi Cibadak, Selasa (19/8/2025).

Sebelum kondisinya memburuk, Wardi menyebutkan, Raya sering hidup dalam keadaan tidak sehat seperti bermain di bawah kolong rumah bersama ayam.

Raya kemudian mengalami demam dan didiagnosis menderita penyakit paru-paru.

Namun karena keluarganya tidak memiliki Kartu Keluarga (KK) dan BPJS Kesehatan, pengobatan Raya mengalami kendala.

“Dia punya penyakit demam kemudian diperiksa ke klinik puskesmas terdekat."

"Ternyata dia punya penyakit paru."

"Sudah begitu, orangtua Raya tidak memiliki KK maupun KTP."

"Setelah penyakitnya makin parah, ada salah satu keluarga yang kenal dengan rumah teduh (filantropi) laporan, langsung dijemput pakai ambulans."

"Pemerintah desa sudah tahunya sampai di situ."

"Tapi sebelum dibawa (rumah teduh), Raya ini sering keluar-masuk klinik dan Puskesmas,” tutur Wardi.

Setelah kabar mengenai penyakit parah Raya menyebar, dia dirawat selama sekira sembilan hari dengan bantuan filantropi tersebut.

Sayangnya, Raya dikabarkan meninggal pada 22 Juli 2025.

“Raya dikabarkan meninggal."

"Dimakamkan pada malam harinya,” jelas Wardi.

Wardi menegaskan, Raya dan kakaknya yang berusia 7 tahun sering diasuh oleh sanak saudaranya.

Namun karena pola hidup yang tidak terkontrol dan minimnya pengawasan, Raya menderita penyakit hingga akhirnya meninggal.

“Sering kami kontrol, kalau ada rezeki juga sedikit kami kasih."

"Orangtuanya tidak bisa kerja juga."

"Tapi yang namanya penyakit juga, tidak tahu."

"Untuk Raya dan kakaknya ini tidak seperti orangtuanya (yang mengalami keterbelakangan mental),” tegas Wardi. (*/Kompas.com)

Baca juga: "Mental Kami Hancur Pak!" Murka Tim Drumband MTs Negeri 7 Sungai Bahar Gegara Camat Agus Ulang Tahun

Baca juga: 2 Gempa Beruntun Berjarak 22 Menit Guncang Bekasi Malam Ini, 5 Perjalanan Whoosh Sempat Dihentikan

Baca juga: KACAU BALAU! Kades Wonokerto Wonosobo Dituntut Mundur, Ini Daftar Kebobrokannya Temuan Warga

Baca juga: BREAKING NEWS, Gempa M 4,9 Guncang Bekasi Malam Ini

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved