Gojek
Waktunya Berjuang, Perempuan Semarang Ini Menjadikan Gojek Sebagai Ruang Perjuangan Hidupnya
Kisah Lidiah Riyanti, Srikandi Gojek asal Semarang, menjadi bukti semangat perjuangan bisa lahir dari keseharian seorang ibu.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
Sejak itu, ia hanya bisa beristirahat di rumah.
Kondisi ini membuat Lidiah harus berdiri lebih kuat dan mengambil peran ganda: sebagai ibu, istri, sekaligus tulang punggung keluarga.
“Sejak suami saya sakit stroke, saya harus lebih kuat."
"Saya terus narik, biar keluarga tetap bisa jalan,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Di sela-sela kesibukan sebagai Mitra driver Gojek, Lidiah juga membuat jajanan pasar seperti risol dan pudding ketika ada pesanan.
Usaha kecil ini ia kerjakan dari rumah untuk menambah penghasilan keluarga.
“Kalau ada orderan risol atau pudding dan semacam jajanan pasar, saya kerjain di rumah."
"Lumayan buat tambahan,” tuturnya.
Setiap hari, Lidiah tetap setia on-bid sejak pukul 6 pagi hingga 5 sore, tak peduli sepi atau ramai.
“Saya selalu on pagi sampai sore."
"Kadang sepi, kadang ramai."
"Tapi apapun hasilnya saya tetap bersyukur,” katanya penuh ketulusan.
Baca juga: Jasirah Race: Wisata Sejarah Naik Kereta, Gojek Hadirkan Akses Mobilitas Aman & Nyaman
Bagi Lidiah, Gojek bukan hanya pekerjaan.
Ia memandangnya sebagai ruang perjuangan, tempat di mana ia bisa terus berusaha menjaga keluarganya tetap bertahan.
“Saya bersyukur ada Gojek."