Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Diplomat Meninggal

Fakta Baru Kematian Diplomat Muda Arya Daru: Keluarga Terima Amplop Misterius Usai Pemakaman

Nicholay Aprilindo, mengungkap adanya temuan mengejutkan berupa amplop misterius yang diterima keluarga sehari setelah prosesi pemakaman Arya

Penulis: Andra Prabasari | Editor: galih permadi
tribunnews.com
AMPLOP COKLAT ARYA - Kuasa hukum keluarga, Nicholay Aprilindo, mengungkap adanya temuan mengejutkan berupa amplop misterius yang diterima keluarga sehari setelah prosesi pemakaman Arya. Dalam konferensi pers, Sabtu (23/8/2025), Nicholay menjelaskan amplop cokelat tersebut diserahkan oleh seorang tak dikenal saat acara pengajian di rumah keluarga almarhum. 

Fakta Baru Kematian Diplomat Muda Arya Daru: Keluarga Terima Amplop Misterius Usai Pemakaman

TRIBUNJATENG.COM – Misteri kematian Arya Daru Pangayunan (39), diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), kembali memasuki babak baru. 

Kuasa hukum keluarga, Nicholay Aprilindo, mengungkap adanya temuan mengejutkan berupa amplop misterius yang diterima keluarga sehari setelah prosesi pemakaman Arya.

Dalam konferensi pers, Sabtu (23/8/2025), Nicholay menjelaskan amplop cokelat tersebut diserahkan oleh seorang tak dikenal saat acara pengajian di rumah keluarga almarhum. 

Baca juga: Kisah Haru Arya Daru di Mata Sang Ayah, Anak Tunggal yang Disebut Bintang Keberuntungan

Amplop itu diberikan melalui asisten rumah tangga keluarga Arya.

“Amplop ini datang H+1 setelah pemakaman. Orang misterius menyerahkannya kepada pembantu keluarga,” kata Nicholay.

Setelah dibuka, amplop tersebut ternyata berisi tiga benda dengan simbol unik.

“Di dalamnya terdapat gabus putih berbentuk bintang, gambar hati, dan bunga kamboja. Amplop itu tertutup rapat menggunakan dua stiker putih,” jelas Nicholay.

Keluarga Arya kemudian menyerahkan amplop beserta seluruh isinya kepada pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti sebagai barang bukti.

Menurut kuasa hukum, simbol-simbol dalam amplop tersebut menimbulkan tanda tanya besar bagi keluarga. 

Mereka berharap polisi bisa mengungkap makna di balik benda-benda itu sekaligus membuka kebenaran atas kematian Arya.

“Kami meminta agar kepolisian mendalami makna dari simbol-simbol itu. Jangan hanya dilihat sebagai benda biasa, bisa jadi itu adalah pesan tertentu dari pihak yang ingin menyampaikan sesuatu,” tegas Nicholay.

Nicholay Aprilindo menilai ada banyak kejanggalan dalam kasus ini. 

Fakta-fakta yang dikumpulkan keluarga disebut tidak mengarah pada dugaan bunuh diri seperti yang sebelumnya beredar.

“Kesimpulan sementara kami, kasus ini bukan bunuh diri. Ada indikasi kuat melibatkan pihak lain dengan kemampuan profesional dalam menghilangkan nyawa seseorang,” ungkapnya.

Ia menegaskan, pihak keluarga menuntut transparansi penuh dalam penyelidikan agar kematian Arya tidak dibiarkan menjadi misteri tanpa jawaban.

Arya Anak Tunggal

Subaryono, ayah dari Arya Daru Pangayunan, diplomat muda Kementerian Luar Negeri, masih dirundung duka mendalam atas kepergian anak tunggalnya yang ditemukan tewas di kamar indekos kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Dengan suara penuh haru, Subaryono menyebut peristiwa tersebut menjadi pukulan berat bagi keluarganya.

“Ini merupakan pukulan yang sangat berat bagi keluarga kami. Banyak hal yang membuat kami shock, terpuruk, dan tidak berdaya,” ucap Subaryono dalam tayangan Youtube Kompastv, Sabtu (23/8/2025).

Subaryono mengenang Arya sebagai anugerah terbesar dalam hidupnya. 

Ia menceritakan bahwa sang anak lahir setelah sang istri mengalami tiga kali keguguran.

“Daru adalah anak tunggal yang kami tunggu-tunggu. Namanya penuh doa, Arya berarti laki-laki terhormat, Daru bintang keberuntungan, dan Pangayunan bermakna ada dalam pangkuan kami,” katanya penuh haru.

Selain itu Subaryono mengungkapkan anaknya sejak muda sudah memiliki sikap melawan melawan arus.

Sang ayah mengistilahkan anaknya memilih 'jalan ninja' dan bekerja keras sesuai dengan keinginannya.

Arya Daru Pangayunan dimata ayahnya merupakan sosok yang bertanggung jawab.

Sementara itu, Polda Metro Jaya memastikan tidak ada indikasi keterlibatan orang lain dalam kematian Arya Daru. 

Direktur Reserse Kriminal Umum, Kombes Wira Satya Triputra, menjelaskan bahwa penyelidikan digital mengungkap riwayat komunikasi Arya dengan lembaga pendamping psikologis internasional.

“Sejak 2013 ADP sudah memiliki keinginan bunuh diri, dan pada 2021 keinginannya semakin kuat. Ia sempat berkomunikasi dengan Samaritans, lembaga amal di Inggris yang memberikan dukungan bagi orang-orang dengan tekanan psikologis,” ungkap Wira, Selasa (29/7/2025).

Dari hasil analisis barang bukti elektronik, polisi menegaskan tidak ada bukti ancaman fisik, psikis, maupun kekerasan dari pihak lain.

“Kesimpulannya, tidak ditemukan keterlibatan orang lain dalam kasus ini,” tegas Wira.

Kepergian Arya Daru meninggalkan luka mendalam bagi keluarga, terutama bagi kedua orang tuanya yang hanya memiliki satu anak. 

Subaryono berharap doa terbaik dipanjatkan untuk putra semata wayangnya.

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved