Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Unsoed

Bagas Duta Respatty, Mahasiswa Unsoed yang Mengubah Tantangan Internship Jadi Jalan Sukses di Jepang

Bagas Duta Respatty (23) jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik baru saja menorehkan kisah sukses melalui program Magang MBKM di Jepang.

Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
Istimewa
PROGRAM MAGANG: Bagas Duta Respatty (23) jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik baru saja menorehkan kisah sukses melalui program Magang MBKM di Jepang bidang energi terbarukan, PLTB sama solar panel. Anak seorang petani dan pegawai negeri sipil ini kini resmi direkrut untuk bekerja di Jepang setelah menyelesaikan program internship yang dijalaninya sejak September 2024 hingga Juli 2025. (Dok Unsoed) 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Perjalanan seorang mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) (unsoed.ac.id) kembali menginspirasi.

Bagas Duta Respatty (23) jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik baru saja menorehkan kisah sukses melalui program Magang MBKM di Jepang bidang energi terbarukan, PLTB sama solar panel.

Anak seorang petani dan pegawai negeri sipil ini kini resmi direkrut untuk bekerja di Jepang setelah menyelesaikan program internship yang dijalaninya sejak September 2024 hingga Juli 2025.

Program magang yang diikuti Bagas tak hanya memberinya pengalaman akademik, tetapi juga membentuk karakter kerja, ketekunan, serta cara pandang baru terhadap arti tanggung jawab dan ketepatan waktu.

“Saya belajar bahwa waktu adalah hal yang sangat berharga."

"Apalagi jika sudah berjanji dengan orang lain, maka harus ditepati."

"Selain itu, pekerjaan sekecil apapun di Jepang sangat dihargai, dan itu membuat saya semakin menghormati setiap profesi,” ungkap Bagas.

Selama magang, Bagas mengakui bahwa hambatan bahasa menjadi tantangan terbesar.

Bahasa kerja di lapangan berbeda jauh dengan percakapan sehari-hari, terutama terkait istilah teknis peralatan.

Baca juga: Mahasiswa Unsoed Sukses Meniti Karier di Jepang Berawal dari Program Internship

Namun, kesulitan itu justru membuatnya semakin gigih untuk belajar dan beradaptasi.

“Kanji dan kosa kata teknis memang sulit, tetapi ketika sudah terbiasa lama-lama akan lebih mudah."

"Yang penting jangan patah semangat."

"Hasil akhir pasti memuaskan bagi mereka yang terus berjuang,” pesannya kepada adik tingkatnya di Unsoed yang bercita-cita mengikuti program serupa.

Meskipun menghadapi berbagai dinamika, Bagas merasakan banyak pengalaman berharga.

Ia mengenang kebersamaan dengan senior asal Indonesia yang memberikan dukungan moral, serta interaksi dengan rekan kerja Jepang yang penuh keramahan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved