TRIBUNJATENG.COM, BIREUEN - Hingga pukul 21.00 WIB, Selasa (2/7/2013) masih terjadi pemadam listrik, gangguan komunikasi telepon selular dan internet, menyusul guncangan gempa di Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh. Gempa tersebut tercatat berkekuatan 6,2 skala richter.
Padamnya listrik dan sarana komunikasi menambah keresahan warga korban gempa. Pengakuan Adi, seorang pelajar SMK 1 Bireuen, dia bersama tiga kawan kosnya yang berasal dari Bener Meriah, kehilangan kontak telepon dengan orangtua dan kerabat mereka di Takengon.
“Setelah gempa pertama masih ada sinyal untuk mengontak keluarga, setengah jam setelah itu tak ada sampai sekarang,” ungkapnya.
Hal senada disebutkan Sukadi, warga Desa Geulanggang Baroe, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen. Salah seorang putranya Ivan, setiap harinya pulang pergi dari Bireuen menuju Bener Meriah karena bertugas di Kantor Setdakab Bener Meriah.
“Biasanya menjelang magrib dia sudah kembali ke Bireuen, tapi sudah pukul 9.00 dia belum tiba,” tuturnya pelan. (*)