Ramadan 1434 H

Tetap Makan Tiga Kali Sehari bagi Ibu Menyusui

Penulis: herlina widhiana
Editor: agung yulianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Agar buah hati tetap mendapat ASI berkualitas, nutrisi saat buka puasa dan sahur sang ibu harus diperhatikan.

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Herlina Widhiana

KEWAJIBAN umat muslim yang beriman untuk berpuasa di bulan ramadan diikuti Ika Zenita Ratnaningsih (30). Meski sedang menyusui buah hatinya, dia tetap menjalankan perintah agama tersebut.

Pengalaman itu dialami sekitar puasa dua tahun lalu. Saat itu, anaknya, Alifia Alta Nurwika (2,5) masih berusia sekitar delapan bulan. Karena ingin berpuasa, dia tidak konsultasi ke dokter lebih dulu. Alasannya, Fia (panggilan anaknya) sudah tidak lagi menerima ASI eksklusif. "Kalau masih eksklusif mungkin saya akan pikir-pikir dulu," ujar dia.

Agar asupan gizi Fia terjaga, wanita yang akrab disapa Zenit itu menambahkan porsi makanan pendamping ASI. Hal itu dimaksudkan agar sang buah hati tetap kenyang meski porsi ASI-nya berkurang. "Dalam sehari, Fia hanya dua kali diberi ASI. Kalau kira-kira dia lapar, saya beri biskuit atau makanan lain" terang dia.

Kala itu, sebulan penuh dia menjalankan ibadah puasa. Wanita yang tinggal di Banyumanik, Semarang, itu minum sari kurma untuk mempertahankan kuantitas produksi ASI yang dihasilkan. "Itu saran dari orangtua," imbuhnya.

Zenit tidak mengetahui secara pasti apa efek sari kurma bagi ASI-nya. Menurut dia, kandungan gula yang terdapat dalam kurma yang membuatnya kuat. "Secara pastinya, kalau hati senang bisa merangsang produksi oksitosin yang akan melancarkan ASI," ujar dia.

Oleh karena itu, dia mengurangi beban pikiran dan tetap yakin kalau ASI-nya cukup. Tidak lupa, Zenit tetap mengonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang. "Jika nutrisi terpenuhi maka tidak perlu khawatir ASI akan berkurang produksinya," katanya.

Hal tersebut diiyakan dokter spesialis anak, Yetty Movieta Nency. Nutrisi yang kurang akan mengurangi kuantitas ASI. Sehingga menurut Yetty, ibu menyusui yang berpuasa tetap harus memenuhi kadar kalori yang dibutuhkan tubuh dalam sehari.

Namun, Yetty menyaran, ibu yang masih memberi ASI eksklusif atau saat bayi masih berumur antara 0 - 6 bulan, tidak berpuasa lebih dulu. "Kalau yang anaknya sudah besar, boleh berpuasa," ujar dia.

Bagi ibu yang berpuasa, Yetty menganjurkan, untuk tetap makan tiga kali dalam sehari. Porsi makan sang ibu tidak boleh dikurangi. Tetap seperti biasanya. "Terserah, boleh makan saat tengah malam, asalkan dalam sehari tetap tiga kali sehari," terang dia.

Sebaiknya, ibu menyusui yang berpuasa memenuhi asupan empat sehat lima sempurna. Gizi yang seimbang tentu berpengaruh baik pada produksi ASI. "Selain itu, saya menganjurkan agar tetap minum dua liter atau sekitar delapan gelas dalam sehari," imbuh dokter yang praktik di RSIA Gunungsawo, Semarang, itu.

Ibu juga tetap menyusui seperti biasa. Jika anak menangis, maka langsung diberi ASI. "Bisa dimaksimalkan saat malam hari karena nutrisinya sedang bagus-bagusnya," lanjut Yetty. 

Berita Terkini