Laporan Reporter Tribun Jogja, Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono memastikan bahwa Gunung Merapi kini masih berada pada status normal aktif.
Namun begitu, ia menyarankan supaya statusnya bisa dinaikan menjadi waspada. Hal itu ditempuh bukan untuk menakut-nakuti warga apalagi untuk meramalkan kapan terjadinya letusan merapi, namun menurutnya lebih pada upaya peringatan dini bagi masyarakat.
"Masih normal mungkin. Saya hanya memberikan saran saja untuk statusnya di bawah Siaga," Terang Surono, Rabu (24/07/2013)
Peringatan dini untuk meningkatkan kewaspadaan ini merupakan cara efektif untuk menurunkan resiko bencana. Atau dengan kata lain sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana. Terlebih, letusan Gunung Merapi sulit diramalkan paskaletusan 2010 lalu.
"Peringatan dini itu dilakukan agar risiko bencana dapat diturunkan seoptimal mungkin. Sehingga minim korban meskipun tidak sampai nol," Tandasnya.
Hal ini pula yang ditempuh oleh beberapa negara lainnya yang memiliki resiko kebencanaan gunung api seperti di Indonesia. Caranya, melalui perhitungan matang sebagaimana yang dipraktikan di Jepang. Selain itu, dirinya juga menilai pentingnya pelatihan kepada masyarakat melalui mitigasi bencana berbasis masyarkat.
Ia menambahkan mitigasi bencana akan kuat jika dipelihara bersama antara para ahli, pemerintah daerah dan masyarakat. Satu unsur lainya yakni dijalankan dengan keindahan hati dan kecerdasan logika.