Baca tanpa iklan
SEBAGAI satu grup band legendaris, sudah sepantasnya perjalanan Slank diangkat ke layar lebar. Untungnya, rumah produksi Starvision Plus mencoba memberikan detail perjalanan karier band beranggotakan lima orang ini.
Pada 1996, Slank diisukan bubar karena kehilangan personelnya. Personel tersisa, Bimbim (Adipati Dolken), Kaka (Ricky Harun), dan Ivan (Aaron) akhirnya mengajak Ridho (Ajun Prawira) dan Abdee (Deva Mahendra) untuk melakukan tur bersama.
Formasi ini nyatanya sukses besar. Slank pun mendapat kesuksesan dengan album terbarunya dalam formasi baru ini. Seperti pedang yang memiliki dua sisi, kesuksesan Slank juga menjerumuskan para personelnya ke dalam obat-obatan terlarang.
Ketergantungan terhadap narkoba menjadi concern sang manajer sekaligus ibu dari Bimbim, Bunda Iffet (Meriam Bellina). Sedikit demi sedikit, personel Slank kembali bangkit dan menunjukkan eksistensinya hingga menjadi grup band legendaris Indonesia.
Tak dapat dipungkiri, Slank merupakan satu band paling fenomenal di Indonesia. Hampir 30 tahun, lagu-lagu Slank merajai tangga lagu dan membuatnya menjadi band paling berpengaruh di negeri ini.
Meski merupakan film autobiografi, "Slank The Movie: Nggak Ada Matinya" tidak diperankan langsung oleh para personel Slank. Sebagai gantinya, lima aktor muda berbakat dipilih untuk memerankan para personel Slank. Para personel Slank sendiri turut muncul menjadi cameo bersama deretan nama terkenal lainnya.
Sang Sutradara Fajar Bustomi mengatakan film garapannya sebagian besar ceritanya bersumber dari kisah nyata. Fajar mengaku tak terlalu kesulitan saat riset. Apalagi ia sudah mengenal Slank sejak 15 tahun lalu. (dd)
Judul: Slank The Movie: Nggak Ada Matinya
Pemain: Adipati Dolken, Ricky Harun, Aaron Ashad, Ajun Perwira, Deva Mahendra, Meriam Bellina
Sutradara: Fajar Bustomi
Naskah: Cassandra Massardi
Produksi: Starvision Plus
Rilis Perdana: Selasa, 24 Desember 2013