Debat Capres

Mahasiswa Undip Tak Ingin Prof Dharto Di-bully

Penulis: abdul arif
Editor: tri_mulyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rektor Undip Sudharto P Hadi

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Undip, Taufik Aulia Rahmat mengungkapkan, pihaknya telah menggalang dukungan untuk Rektor Undip yang akan maju sebagai moderator debat capres pada Sabtu (5/7).

Dia mengatakan, melalui jejaring sosial para mahasiswa juga memberikan dukungan. Dia berharap, jangan sampai rektor Undip menjadi bahan bullying, sebagaimana moderator-moderator sebelumnya.

Menurut dia, beberapa moderator sebelumnya menjadi bahan pembicaraan di Twitter lantaran belum bisa menunjukkan performa terbaiknya. "Semoga rektor kami bisa menjadi yang terbaik," katanya.

Taufik mengatakan, Jumat (4/7) pagi dia telah menghubungi sang rektor. Menurutnya, dia juga menitipkan tiga pesan untuk Indonesia dari mahasiswa. Pertama, capres/cawapres hendaknya membuat kebijakan untuk merevitalisasi rantai pertanian dan meningkatkan produktivitas pertanian. Kedua, mengembalikan kekuasaan blok migas serta kekayaan tambang ke Indonesia demi kepentingan rakyat.

"Ketiga capres dan cawapres terpilih hendaknya menyelamatkan dan memperbaiki lingkungan dari kerusakan akibat pembangunan atau aktivitas korporasi dan lain sebagainya," katanya.

Taufik berharap, pesan-pesan tersebut bisa diakomodasi oleh tim ahli melalui pertanyaan-pertanyaan yang bisa menguras habis gagasan-gagasan capres-cawapres terkait kedaulatan pangan, energi, dan lingkungan.

"Kami berharap Capres dan Cawapres bisa mensejahterakan kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia," katanya.

Sudharto P Hadi lahir di Klaten, 3 September 1954. Dia menyelesaikan sarjana pada Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Pemerintahan (FISIP) Undip pada 1979, dilanjutkan S2 pada York University, Toronto, Kanada, pada 1989. Gelar PhD diperolehnya dari University of British Columbia, Vancouver, Kanada.

Sebelum menjadi rektor Undip, pada 18 Desember 2010, Sudharto menjabat ketua Program Doktor Ilmu Lingkungan Undip. Di luar Undip, dia pernah menjadi Deputi Menteri Negara Lingkungan Hidup Bidang Hukum Lingkungan.

Di kancah internasional, ia menjabat sebagai country coordinator pada Sustainable Energy and Environmental Forum berbasis di Kyoto University, Jepang. Ia juga menjadi peneliti untuk Legal Empowerment and Industrial Pollution kerja sama China dan Van Vollenhowen Institute (VVI), Leiden University, Belanda. (rif)

Berita Terkini