Laporan Wartawan Tribun Jateng, Raka F Pujangga
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN- Tidak hanya Bandung yang punya beragam lokasi agro wisata yang populer, di antaranya buah strawberry yang bisa langsung dipetik. Desa Gumelem, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, juga memiliki agro wisata strawberry.
Setiap tamu yang datang, diberikan keranjang dan bebas memetik buah strawberry yang disukainya untuk di bawa pulang.
Pemilik kebun strawberry itu seluas 1.000 meter persegi itu, yakni Daryano (48). Dia berencana akan mengembangkan kebun strawberrynya menjadi satu hektare.
Berbeda dengan agro wisata kebun strawberry lainnya yang menggunakan bahan kimia. "Kelebihannya strawberry di sini tidak menggunakan bahan kimia atau dirawat secara organik," kata dia.
Rasa buahnya, kata dia, juga tidak asam. Namun, karena dikelola secara organik maka hasilnya pun tidak bisa
baik 100 persen karena beberapa hasil rusak dimakan hama.
Namun, dia mengakui, minat wisatawan domestik sangatlah tinggi. Setiap hari pasti ada yang datang untuk memetik strawberry.
"Dalam sebulan yang datang bisa sampai 300 orang wisatawan. Mereka bisa memetik sendiri," kata dia.
Harga strawberrynya dijual Rp 40 ribu per kilogram. Dalam sehari, Daryono bisa menjual sebanyak 10 kilogram strawberry.
"Keuntungannya dalam sebulan bisa mendapat Rp 3 juta-Rp 4 juta sebulan," kata dia.
Pria yang membuka kebun strawberry dalam enam bulan lalu itu mengaku kewalahan memenuhi permintaan pengunjung.
"Sebenarnya saya belum siap buka, saya inginnya benar-benar matang dulu baru buka. Tapi pengunjung tidak sabar, jadi akhirnya saya buka," kata dia.
Kendati demikian, hasilnya sangat baik. Tanaman cabai dan kubis yang sebelumnya membuat bangkrut. Kini jauh lebih baik. "Menanam strawberry ini lebih baik, tiap hari pasti ada yang bisa dipanen," katanya.
Satu di antara wisatawan yang datang berkunjung ke sana yakni Nova, dari Kota Pekalongan. Dia mengaku baru pertama kali memetik strawberry secara langsung.
"Iya tempatnya bagus, bisa petik buah strawberry sepuasnya," kata dia.
Terlihat Nova sangat semangat mencari buah berwarna merah yang berada di bagian bawah dedaunan. "Susah juga carinya yang besar, makanya ini cuma dapat sedikit dan kecil-kecil," kata dia.
Rencananya, Pemkab Pekalongan juga masih melakukan progres untuk mengembangka agro wisata lainnya yakni gula aren. (*)