Baca tanpa iklan
Laporan Reporter Tribun Jateng, Galih Priatmojo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kemenangan tim futsal SMA 13 Semarang tak bisa dilepaskan dari dukungan luar biasa ratusan suporter yang hadir memenuhi separuh tribun barat knight stadium. Tim futsal SMA 13 yang di babak pertama sempat tertinggal 1-3 atas lawannya SMA 1 Boja mampu membalikkan keadaan bahkan berhasil memetik poin sempurna dengan menang 5-3.
Hari itu suporter SMA 13 yang berjuluk Stick menjadi man of the match dalam laga SMA13 vs SMA 1 Boja. Koordinator Stick Raditya Adi Saputra mengaku senang bisa membangkitkan semangat tim futsal sekolahnya hingga bisa menang. Dirinya pun mengaku menginstruksikan para suporter untuk tak berhenti bernyanyi dan melantangkan yel yel semangat apalagi ketika melihat timnya tertinggal 1-3 dari lawannya.
"saya sebetulnya juga sempat deg degan liat skor tadi juga kawan kawan sempat berhenti bernyanyi melihat tim kalah di babak pertama tapi saya bilang yang main biar main konsentrasi harus nyanyi terus supaya semangat," ungkapnya, Sabtu (15/11).
Dirinya menyebut jumlah suporter yang hadir ada sebanyak 500 orang. Dengan kemenangan hari ini dirinya menyebut akan membawa jauh lebih banyak lagi para suporter untuk mendukung tim kesayangan.
"tadi sebetulnya banyak yang belum bisa masuk nanti kota akan kerahkan lebih banyak suporter dengan koreo dan penampilan gambar 3 dimensi yang baru," katanya.
Sementara itu meski tim futsalnya kalah suporter SMA 1 Boja atau yang dikenal panser smanja tetap akan memberi dukungan di laga berikutnya. Koordinator suporter sma 1 boja Ardi mengakui saat timnya melawan SMA 13 dukungnan suporter lawan yang jauh lebih besar tidak menyurutkan dirinya bersama kurang lebih 250 suporter SMA 1 Boja untuk datang ke knight stadium mendukung timnya.
"kita tak gentar meski suporter lawan lebih banyak. Makanya kita tadi juga tak surut memberi dukungan dengan chant dan yel yel," ucapnya.
Dirinya menyebut ratusan suporter SMA 1 Boja rela datang jauh ke semarang lantaran panggilan hati mereka terhadap kawan kawannya yang sedang berjuang dalam kompetisi futsal. Mereka tidak ada yang mensuport dana semua swadaya.
"Kita datang pakai motor dengan biaya sendiri. Bisa sebanyak ini lantaran panggilan hati," tandasnya. (*)