TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Dana yang cekak membuat Ari Priambodo (25) bimbang memilih gadget yang ingin dibeli. Untuk membantu menyelesaikan pekerjaan di kantor, Ari ingin membeli notebook. Namun, dia juga menginginkan tablet yang juga berfungsi sebagai sarana hiburan serta kemudahan membawa.
"Sempat bingung membeli notebook atau tablet. Sedangkan uang yang ada tidak cukup untuk membeli keduanya," kata karyawan bank swasta itu.
Sambil menimbang, Ari meminta saran daria teman-teman. Dia juga mengumpulkan informasi dari dunia maya. Saat berselancar di dunia maya itulah dia menemukan notebook hybrid, notebook yang bisa difungsikan menjadi tablet.
Ada beberapa merek yang direkomendasikan teman, misalnya Asus, Samsung, dan HP. Dia juga mendapat kabar adanya peluncuran notebook hybrid keluaran Acer.
Tidak butuh waktu lama, beberapa hari seusai peluncuran di pasaran, Ari pulang membawa Acer One 10. Selain mendapat notebook sekaligus tablet, dia juga mendapat potongan harga lantaran ada harga promosi.
Ari pun puas menggunakan Acer One 10. Saat mengetik dokumen, dia menggunakan mode notebook. Jari-jarinya lebih nyaman mengetik di atas keyboard dibanding di layar virtual. Namun, saat bermain game atau membuka multimedia lain, anak pertama dari dua bersaudara ini melepas layar dari dock keyboard sehingga handset berubah menjadi tablet.
Begitu juga saat menonton film. Dia lebih suka mengubah menjadi mode tent. Yakni, melepas layar dan memasang lagi dalam posisi layaknya tenda. "Kalau sudah seperti itu, nonton film berjam-jam pun betah," ujarnya.
PR Manager Marketing Division PT Acer Indonesia, M Thoriq Syarief Husein, mengungkapkan, Acer One 10 dapat diubah menjadi empat mode, yakni notebook, tablet, tent, dan display. Lewat keunggulan ini, Thoriq menyebut, harga Acer One 10 lebih murah dibanding notebook di kelasnya.
Februari lalu, Acer memberi harga promo untuk produk yang baru di-launching di 7 kota besar di Indonesia ini. Harga promo yang ditawarkan sebesar Rp 3,799 juta. Harga normal produk ini masih di bawah Rp 4 juta, yakni Rp 3,999 juta. "Harga notebook hybrid lain yang sekelas bisa mencapai Rp 4 juta-Rp 5 juta. Namun, kami membanderol dengan harga terjangkau," kata Thoriq, Senin (2/3).
Tak hanya fitur mode dan harga, gadget ini juga menawarkan sejumlah keunggulan. Di antaranya, memori penyimpanan yang terbagi di dua tempat, di dock keyboard dan layar monitor. Pada dock keyboard, tersedia dapur penyimpanan internal sebesar 500 GB. Sedangkan, pada layar monitor 33 GB. Ruang penyimpanan ini bisa diperbesar hingga 128 GB.
"Saat digunakan sebagai perangkat tablet, memori penyimpanan berkapasitas 32 GB. Jika pengguna memasangkan dengan dock keyboard dan memfungsikan sebagai perangkat notebbok, tersedia ruang penyimpanan 500 GB," imbuh M Thoriq.
Thjoriq menjanjikan, Acer One 10 nyaman diajak bekerja atupun bermain. Saat digunakan untuk bekerja, produk ini lebih nyaman berbentuk notebook. Namun saat, pengguna ingin menggunakan fasilitas media atau hiburan, pengguna dapat mengubahnya menjadi bentuk tablet. (Tribunjateng/mamdukh)
SPESIFIKASI Acer One 10
Berat Hanya 1,25 Kg
Ukuran:
Dimensi tablet: 259 (W) x 173 (L) x 10.3(T) mm
Dimensi w/dock: 259(W) x 181.6(L) x 24.3 (T)mm
Berat:
0.64kg (Tablet) dan 1.25kg ( w/ HDD docking )
Baterai:
Kapasitas 6000 mAh, nyala hingga 7 jam
Prosesor:
· Intel Quad-Core Z3735F (up to 1.83GHz)
· RAM: DDR3L 2GB
· eMMC: 32GB
· HDD: 500GB
Kamera:
depan: 0.3M
belakang: 2M
Layar:
· Display 10”, 1280×800
· Multi-touch (5 finger)
Koneksi:
Wi-Fi 802.11 b/g/n,
Bluetooth 4.0
1 Micro HDMI, 1 Micro USB 2.0 – OTG Support (tablet),
1 USB 2.0 (docking)
Input / Output:
· G-sensor
· Audio: Combo Audio Jack, 1 Mic, 2 Speaker
Eksternal Memori: microSD hingga 128GB
Operating System (OS):
Windows 8.1 with Bing, Office 365 Personal
*Office 365 Activation required within limited time