Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suharno
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Railbus Bethara Kresna akan mulai dioperasikan pekan depan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Railbus yang selama tiga tahun tidak dioperasikan ini akan melayani rute Solo - Wonogiri pergi pulang (PP).
Namun saat dioperasikan masih ada kendala yang harus diperhatikan oleh masinis railbus dan masyarakat.
Hal ini lantaran banyaknya perlintasan yang akan dilalui oleh railbus yang tidak berpintu.
"Dari Solo hingga Wonogiri ada 118 perlintasan sebidang dengan jalan umum, tetapi hanya 10 perlintasan yang dilengkapi pintu pengaman perlintasan," ujar juru bicara PT KAI Daerah Operasi (Daop) VI Yogyakarta, Gatut Sutiyatmoko, Kamis (5/3/2015).
Kondisi tersebut membuat railbus tidak mungkin dioperasikan secara cepat atau berkecepatan tinggi.
Apalagi, jalur rel ini juga melintas di tengah kota yang kondisi sejajar dengan Jalan Slamet Riyadi yang merupakan jalan protokol Kota Solo.
"Di tengah kota railbus akan dijalankan dengan kecepatan 20 kilometer per jam. Kalau di luar kota juga masih rendah, sekitar 40 kilometer per jam," sambungnya.
Saat rel menikung, railbus juga harus memperlambat laju railbus menjadi 30 kilometer per jam.
Hal ini lantaran beberapa rel yang akan digunakan juga masih belum aman lantaran sudah lama tida diaktifkan.
Untuk menuju ke Solo hingga Wonogiri, Railbus membutuhkan waktu sekitar 107 menit atau satu setengah jam lebih.
Gatut berharap pemerintah daerah yang wilayahnya dilalui railbus ikut menjaga keamanan di perlintasan. "Kemanan perlintasan sebidang menjadi tanggun/ jawab bersama," katanya.
Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Solo, Sutarja berjanji bakal menerjunkan personel Perlindungan Masyarakat (Linmas) untuk menjaga perlintasan.
"Kami akan menghitung dulu berapa jumlah yang dibutuhkan," katanya.
Saat ini, Solo memiliki sekitar 1.600 anggota Linmas yang bertugas untuk menjaga keamanan di lingkungan kelurahan.
Menurut Sutarja, keamanan perlintasan kereta api menjadi salah satu hal yang harus dijaga. (*)