TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Menderita sakit lumpuh tidak menjadikan Ika Susilowati (13) patah semangat. Susi, sapaan karibnya, bahkan tak mau putus sekolah meski kesulitan berjalan sejak lahir.
Putri semata wayang pasangan Ahmad Soleh dan Suminah, warga Desa Waru, RT 01 RW 06, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak ini menderita tulang lemah pada tulang ekor dan kaki. Kedua kaki Susi tak kuat untuk mengangkat tubuhnya sendiri.
Siswi kelas I MTs Al Anwar, Ngemplak, Mranggen ini masih yakin suatu saat bisa sembuh. Sejak TK hingga SMP, setiap berangkat maupun pulang sekolah, kedua orangtua Susi atau kerabat lain, bergantian mendampingi. Susi dibonceng mengendarai motor, sesampai di sekolah, Susi lantas digendong masuk menuju ke ruang kelas. Jarak dari rumah ke sekolahan Susi sekitar 1 kilometer.
Penampilan fisik serta mental Susi normal seperti bocah seusianya. Hanya saja, gadis cantik ini harus jatuh bangun ketika berjalan. Terkadang tanpa dibantu orangtuanya, Susi berjalan pelan untuk sampai ke ruang tamu dengan berpaku tangan pada dinding rumah.
Saat ditemui Tribun di rumahnya, Susi yang bercita-cita menjadi dokter ini berharap saat sembuh nanti, ia akan berlari kencang sampai ia lelah. Harapan gadis pemalu inilah yang acap kali membuat kedua orangtuanya tak kuasa menahan tangis. "Semoga saja kelak saya bisa berlari seperti teman-teman. Saya ingin belajar hingga menjadi dokter," tutur Susi, Minggu (31/7) siang.
Ayah Susi, Ahmad Soleh, mengatakan, Susi dinyatakan dokter menderita kelainan tulang sejak lahir. Berbagai macam upaya medis ataupun pengobatan alternatif telah ditempuh pihak keluarga untuk menyembuhkan Susi, namun hingga sekarang belum juga ada perkembangan.
Setiap dua minggu sekali, Susi rutin menjalani fisioterapi di RS Kariadi Semarang. "Saran dokter di Kariadi, Susi akan sembuh jika rutin terapi. Tapi sejak kecil hingga sekarang tak juga sembuh. Kami pasrah. Susi prestasinya di sekolahan terbilang biasa saja, namun semangatnya yang luar biasa, " kata Ahmad.
Kursi Roda
Siang itu sekitar pukul 14.00 WIB, Susi ditemani ayahnya di rumah mereka yang sederhana sibuk menerima tamu. Para tamu termasuk Camat Mranggen, Wiwin Edi Widodo rupanya penasaran dengan kondisi Susi setelah kisahnya tersebar di media sosial. Seorang warga Demak men-share kisah perjuangan Susi bersekolah via facebook.
Perwakilan sebuah komunitas penggila berat penyanyi Fatin Shidqia Lubis atau Fatinistic juga berkunjung ke kediaman Susi. Menumpang minibus Avanza hitam, keenam Fatinistic tiba di rumah keluarga Susi.
Fatinistic yang mayoritas bekerja sebagai TKI dan TKW di Hongkong dan Taiwan ini mendonasikan sejumlah uang untuk membeli kursi roda bagi Susi. Ahmad dan Susi tampak terharu ketika perwakilan Fatinistic dari Kendal menyerahkan bantuan uang tunai tersebut.
"Fatinistic mengumpulkan dana untuk bantuan sosial kepada siapa saja yang membutuhkan. Kebetulan kami mengetahui di medsos tentang Susi yang butuh kursi roda, sehingga kami wujudkan itu. Semoga bermanfaat, " kata Perwakilan Fatinistic M Yusuf Kurniawan. (put)