Pilkada 2017

Pemilih Difabel pada Pilkada di Jateng Masih Rendah

Penulis: mamdukh adi priyanto
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto

TRIBUNJATENG.COM, BREBES - Jumlah pemilih penyandang disabilitas di Kabupaten Brebes, sebenarnya lumayan potensial utuk mendulang suara.

Berdasarkan hasil pemutahkiran data pemilih tetap (DPT), terdapat 627 jiwa kaum difabel. Dari jumlah itu yang paling banyak merupakan penyandang tunanetra yang berjumlah 216 jiwa.

"Jumlah tersebut sangat potensial. Jangankan lima, satu suara pun sangat penting untuk mendulang suara pada Pilkada Brebes yang diikuti hanya dua pasangan calon," kata Ketua KPU Brebes, Muamar Riza Pahlevi, Minggu, (15/1/2017).

Sementara, organisasi difabel di Brebes yang tergabung dalam Gerakan Difabel Brebes Hebat (G-Debat), menginginkan KPU Brebes segera melakukan sosialisasi kepada kaum difabel, lantaran saat ini waktu sudah mepet dengan hari pelaksanaan pemungutan suara pada 15 Februari 2017 mendatang.

"Justru kami yang proaktif ke Kantor KPU untuk menanyakan kapan sosialisasi ke kaum difabel diadakan. Awalnya akan diadakan pada awal Januari, namun hingga saat ini, belum ada konfirmasi. Kalau tidak ada sosialisasi, partisipasi pasti rendah seperti sebelumnya," kata Koordinator G-Debat Brebes, Feri Kotro.

Menurutnya, sosialisasi sangat dibutuhkan agar kaum difabel mengetahui ada pesta demokrasi di Kota Bawang. Sehingga, difabel yang sudah mempunyai hak suara akan berbondong- bondong ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk memilih pemimpinnya.

Ia menilai kaum difabel masih kurang mendapatkan perhatian dalam Pilkada Brebes 2017 kali ini. Feri berharap agar pihak penyelenggara pilkada dapat melibatkan secara penuh kaum difabel, karena peran mereka juga sama dengan warga umum lainnya.

"Tidak hanya menjadi objek, namun kami juga ingin menjadi subjek. Diantaranya dengan menjadi pemilih pada pilkada Brebes. Pilkada jangan sampai melalaikan kaum difabel," tandasnya.

Selain kurangnya sosialisasi, ia juga meminta agar perlengkapan pemungutan suara disesuaikan dengan kebutuhan difabel. Sehigga Pilkada Brebes ramah difabel bisa terwujud.

Di Jawa Tengah, partisipasi penyandang disabilitas pada pemilihan kepala daerah dinilai masih rendah. Dari sekitar 70 ribu kaum difable yang tersebar di 14 kabupaten dan kota di Jawa Tengah, ada sekitar 50 ribu yang mempunyai hak pilih.

"Tapi, hanya 35 persen yang menyalurkan hak pilihnya pada setiap pemilihan kepala daerah," kata Ketua Pusat Pengembangan dan Pelatihan Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (PPRBM) Jawa Tengah, Sunarman Sukamto, saat dihubungi dari Brebes.

Menurut ketua organisasi yang berfokus pada pendampingan kaum difabel di Jawa Tengah itu, persentase partisipasi hingga 35 persen tersebut cenderung meningkat dibandingkan tahun- tahun sebelumnya.

"Sebab, isu difabel dalam pilkada mulai mencuat pada 2009 lalu. Kalau sebelumnya tidak tersentuh sama sekali," imbuhnya.

Ia mengungkapkan ada beberapa penyebab minimnya difabel partisipatif pada pemilu. Di antaranya yakni sulitnya akses menuju tempat pemungutan suara, masih banyaknya kaum difabel yang belum memiliki kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP), dan kesadaran memilih pemimpin yang masih rendah. (*)

Berita Terkini