TRIBUNJATENG.COM - Dikenal dengan kulinernya yang beragam, Semarang memiliki beberapa tempat yang menjadi pusat kuliner. Yang paling tersohor ialah kuliner kaki lima Simpang Lima.
Saat malam puluhan warung menyediakan beraneka kuliner yang jadi buruan para pelancong bila datang ke Semarang.
Selain kawasan Simpang Lima, masih banyak lagi tempat yang menjadi pusat kuliner. Salah satunya di daerah Batan yang dinamai Pusat Kuliner Batan Selatan. Pusat Kuliner Batan bahkan sudah diresmikan oleh Pemerintah Kota Semarang di tahun 2014 lalu.
Lokasinya berada di Jalan Batan Selatan atau lebih dikenal dengan kawasan Pekunden. Puluhan jenis kuliner tersedia disini, mulai dari hidangan khas Semarang seperti tahu gimbal hingga kota-kota lainnya. Ada sate padang, soto mie bogor, pempek Palembang. Masih banyak lagi angkringan, soto, ayam geprek, nasi langgi dan lainnya.
Kios-kios berjajar rapi dengan tenda-tenda bertuliskan menu masing-masing. Tempatnya cukup bersih dan luas sehingga pengunjung yang datang akan disajikan pilihan yang amat beragam.
Zubaidah, salah satu penjual kuliner di Pusat Kuliner Batan Selatan menuturkan, keberadaan pusat kuliner batan cukup membantu para pedagang kuliner di Semarang.
“Tempatnya bersih. Biasanya ramai-ramainya disini itu saat jam makan siang. Banyaknya orang-orang kantor yang cari makan siangnya disini,” ujar Wanita asal Pekunden, Semarang tersebut.
Saat jam makan siang memang menjadi salah satu waktu yang padat di sini. Mobil dan motor banyak terparkir di depan warung-warung kuliner. Mulai dari gapura yang bertuliskan Pusat Kuliner Batan hingga ke ujung paling belakang.
Zubaida yang sudah berjualan sejak Pusat Kuliner Batan Selatan diresmikan tahun 2014 lalu mengungkapkan, dahulu kawasan ini tidak hanya dipenuhi oleh pedagang kuliner.
Banyak usaha-usaha lain seperti bengkel dan sebagainya. Ia memutuskan berjualan saat kawasan ini dirapikan oleh Pemerintah Kota Semarang menjadi kawasan Pusat Kuliner Batan Selatan.
Pusat Kuliner Batan Selatan sudah buka mulai pagi hari. Beberapa warung ada yang tutup sore namun tak sedikit juga yang masih berjualan hingga malam tiba. (Maulana Ramadhan/magang tribunjateng)