Laporan Wartawan Tribun Jateng, I. Awaliyah Pimay
TRIBUNJATENG.COM, BEACON FALLS - Seorang guru menyerahkan dirinya ke kantor polisi setelah dituding melakukan hubungan seksual dengan muridnya.
Guru yang bernama Tyler Boncal ini didakwa dengan tiga tuduhan penyerangan seksual tingkat dua dengan murid laki-laki berusia 18 tahun dari Conard Hogh School.
Boncal merupakan seorang guru berusia 21 tahun dan asisten pelatih olahraga saat berhubungan dengan muridnya.
Namun, ceritanya tak sesederhana kelihatannya karena seharusnya tidak ada gutu yang menyalahgunakan wewenang merka.
Dilansir dari Fox61, alih-alih meminta hukuman setimpal, orangtua siswa laki-laki yang awalnya diduga menjadi korban pelecehan Boncal malah meminta agar Boncal tidak diadili.
Selain itu, saat menjalin hubungan, Tayler Boncal bukan pelatih siswa tersebut namun Boncal adalah gurunya di kelas Ilmu Sosial.
Tidak ada perbedaan usia yang jauh antara keduanya, 18 dan 21.
Pada saat pasangan itu mulai berkencan, yang mana tidak mempengaruhi perlakuan Boncal dalam perannya sebagai yang lebih tua membuat itu terlihat sedikit lebih mudah dipahami bagaimana sebuah hubungan berkembang.
Surat perintah penangkapan dari Pengadilan Tinggi Negara Bagian Connecticut juga mengungkapkan bahwa siswa tersebut yag lebih dulu menyukai dan mengejar Boncal.
"Korban menyatakan bahwa dia meminta nomor telepon Boncal dan dia (Boncal) setuju untuk bertukar nomor. Keduanya mulai saling mengirim SMS setelahnya,(13/12/2017)."
Laporan polisi juga mengungkapkan bahwa pertama kali mereka melakukan hubungan intim saat mereka berada di rumah Boncal, saat Hari Natal.
Boncal dipecat dari pekerjaannya pada bulan Januari setelah seorang siswa yang tidak disebutkan namanya melaporkan hubungannya dengan Kepala Sekolah Julio Duarte dan korban laki-laki mengakui hubungannya.
Dia juga mengakui bahwa pasangan itu telah melakukan hubungan seksual - tapi sejak itu dia kehilangan ponselnya.
Boncal menyerahkan diri ke polisi setelah tuduhan dilayangkan dan, menurut surat perintah penangkapan; 'Menyatakan keprihatinannya kepada korban dan khawatir dia akan mendapat masalah.'
Kepala Sekolah Julio Duarte mengeluarkan sebuah pernyataan atas nama sekolah tersebut
Kepada yang terhormat wali murid,
Keselamatan dan kesejahteraan semua siswa adalah dan akan selalu menjadi prioritas nomor satu saya.
Saya tahu bahwa ada rumor di kalangan siswa beberapa minggu terakhir ini.
Setelah tindakan polisi selesai, saya dapat memberi tahu anda tentang sebuah insiden yang membuat saya sadar antara mantan guru atau asisten pelatih dan seorang siswa.
Begitu saya menerima keluhan yang salah, saya segera memberitahu polisi dan melancarkan penyelidikan.
Meskipun saya tidak bisa berkomentar lebih spesifik mengenai penyelidikan, saya dapat memberitahu Anda bahwa orang ini tidak lagi bekerja di Conard.
Kejadian tersebut tidak terjadi di sekolah kami dan saya telah bekerja sama dengan Departemen Kepolisian New England dan West Hartford untuk memastikan bahwa individu ini bertanggung jawab atas tindakannya.
Sebagai pendidik, kita dipercayakan untuk melindungi dan mendidik semua siswa kita dan tahu ada batas-batas tertentu yang tidak pernah bisa dilewati.
Selain itu, kami tidak akan mentolerir perilaku yang membahayakan keselamatan dan kesejahteraan siswa kami.
Saya harap Anda tidak membiarkan kesalahan orang yang satu ini membayangi semua anggota staf kami yang menunjukkan komitmen mereka kepada siswa kami setiap hari.
Sementara itu, tindakan Tayler Boncal yang memang tidak profesional setelah membaca surat penangkapan, nampaknya masih ada perasaan kasih sayang di antara keduanya dan ada pula penyesalan.
Dilansir dari unilad.co.uk, sampai saat belum ada keputusan pasti terkait apakah Boncal akan menjalani hukuman atau permohonan dari orang tua korban akan dikabulkan. (*)