TRIBUNJATENG.COM, LAMONGAN - Ada pepatah cinta ditolak dukun bertindak. Sepertinya pepatah ini cocok untuk menggambarkan tiga wanita asal Lamongan dan Surabaya Jawa Timur ini.
Karena asmaranya dengan laki-laki idamannya kandas, tiga perempuan ini memanfaatkan jasa seorang dukun wanita.
Namun apa jadinya, bukannya cinta yang didapat, tetapt mereka malah tertipu ratusan juta.
Hal ini lantaran uang total Rp 176.368.000 yang diserahkan ke tangan si dukun juga tidak kembali.
Dengan menanggung rasa malu, akhirnya tiga perempuan itu melapor ke Polres Lamongan.
Baca: TANDA KIAMAT! Oknum Pejabat PNS Ini Tertangkap Mesum dengan Sesama Jenis di Rumah Dinas
Ketiganya adalah Anis Sulalah (20) warga Dusun Simo RT 016 RW005 Desa Sungelebak, Kecamatan Karanggeneng dan Siti Sri Mulyani (43) seorang pegawai negeri sipil asal Desa Jotosanur RT 03 RW 02 Kecamatan Tikung Lamongan.
Kemudian Riska Wildayah (24) asal Dupak Jaya RT 03 RW 07 Kecamatan Bubutan Surabaya.
Sedang si dukun Lilis (32) warga Sidodadi Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Lamongan sudah diamankan, Sabtu (3/2/2018) dan kini dalam pemeriksaan intensif penyidik.
Peristiawa itu berawal tiga wanita ini mendengar kalau ada orang pintar, wanita asal Lamongan bernama Lilis sebagai paranormal spesialis pengembali asmara yang berantakan atau mengharmoniskan hubungan asmara.
Karena ingin asmaranya bertaut kembali, para wanita ini meminta bantuan kepada tersangka yang mengaku sebagai dukun asmara.
Baca: KISAH PSK Sekitar Crane Ambruk: Saat Layani Hidung Belang, Lari Tanpa Baju hingga Kejar Belum Bayar
"Mereka korban juga minta bantuan tersangka agar bisa menjadi orang sukses dalam hal berkarir," kata Pjs Kasubag Humas, Iptu Sunaryo, Minggu (4/2/2018).
Permintaan para korban kemudian dimanfaatkan tersangka untuk mengeruk uang dari para korban.
Tiga perempuan ini semakin yakin kalau Lilis adalah perempuan paranormal sejati.
Pelaku kemudian meminta sejumlah uang dengan alasan untuk ritual atau nyekar di pepunden.
Untuk menyakinkan korbannya, Lilis menyerahkan batu merah delima kepada korban Anis.
Baca: TERPOPULER HARI INI: Dari Order Tuyul, Bupati Ditangkap KPK, hingga Pesawat Sukhoi Jatuh Ditembak
Batu itu, kata Lilis, harus disimpan di dalam dompet korban. Ada juga ajian berupa raja, keris sebagai persyaratannya.
Saat para korban datang ke rumah pelaku, semuanya disuguhi pola ramalan dengan menggunakan kartu.
Namun, setelah korban pertama, Anis, beberapa kali menyerahkan uang dengan jumlah sekitar Rp 30 juta justru hubungan percintaannya dengan pemuda harapannya putus.
Sedang untuk karirnya, korban juga tidak mengalami perubahan apapun.
Asmara berantakan, karir dan usaha tidak ada peningkatan dan semakin runyam.
Baca: Dramatis, Hubungan Spesial dengan Muridnya Ketahuan, Guru Cantik Ini Serahkan Diri ke Polisi
Begitu juga dengan korban kedua Riska yang sudah menyetor uang Rp 700 ribu sebagai syarat untuk ritual.
Paling parah adalah Siti Sri Mulyani, seorang abdi negara atau PNS asal Tikung Lamongan.
Karir pegawainya tidak ada yang signifikan alias tidak ada peningkatan.
Tak hanya karir, persoalan asmara Siti pun juga sama. Padahal dia sudah merogoh keuangan pribadinya hingga mencapai Rp 145.668.000.
Baca: Debut Tak Mengenakkan Evan Dimas-Ilham Udin di Malaysia, Disikut hingga Diterjang Hingga Cedera
Sadar ditipu, tiga perempuan ini melapor ke polisi. Anis dalam hal ini sebagai pelapor, sedang dua korban, Sri dan Riska menjadi saksi korban.
Selain mengamankan tersangka, polisi menyita barang bukti berupa, sebuah batu merah delima, kartu untuk meramal, sebuah raja dan keris.
Penyidik kini mengembangkan penyelidikan kasus tersebut. Sedang tersangka dijerat Pasal 378 KUHP. (*)