FOCUS

PSIS Jangan AFK

Penulis: suharno
Editor: iswidodo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suharno wartawan Tribun Jateng

Tajuk ditulis oleh wartawan Tribun Jateng, Suharno

TRIBUNJATENG.COM - Mobile Legends Bang Bang (MLBB), termasuk game populer bagi pengguna Android maupun IOS. Tak jarang ketika sedang berada di warung makan saat jam istirahat kantor, angkringan, stasiun hingga di dalam angkutan umum, kita melihat seseorang memainkan permainan ini.

Awal tahun 2017, saya memperkenalkan game ini ke teman-teman kantor. Alhasil hingga kini sejumlah rekan kerja saya masih gandrung dan ketagihan main game yang dirilis bulan Juni 2016.

Game ini pertarungan tim antara lima orang melawan lima orang yang menjalankan karakter hero yang dipilihnya masing-masing. Setiap tim wajib mempertahankan turret (atau tower atau base) di wilayahnya. Tim yang berhasil menghancurkan turret terakhir di base lawannya, dia yang memenangkan pertandingan.

Saya juga penggemar game ini meski tidak sering bermain. Karena lebih suka dan sering bermain game sepak bola di Play Station atau PC yang sudah saya gandrungi sejak bangku SMP, Pro Evolution Soccer (dulu bernama Winning Eleven). Meski jarang-jarang bermain, kelas saya di mode ranked MLBB paling tinggi, yakni Epic II.

Saya lebih tertantang untuk bermain secara solo player (bepetualang sendiri) dibanding bermain bersama rekan-rekan. Kesulitan bermain secara solo player, saya akan mendapat teman satu tim secara acak. Saya tidak mengenal rekan satu tim, dan sedang apa maupun di mana ketika bermain.

Yang paling menjengkelkan ketika bermain solo player, ada rekan satu tim yang tiba-tiba AFK (away from keyboard) atau berarti bisa diam saja maupun meninggalkan rekan-rekannya tanpa alasannya yang jelas (karena kita tidak mengenal rekan setim itu). Ketika ada player yang AFK, kerap kali rekan yang lain langsung panik dan cepat-cepat putus asa lalu menyerah.

Jika ada player yang AFK, biasanya tim tersebut ingin mengibarkan bendera putih karena merasa permainan tidak berimbang. Padahal meski ada pemain yang AFK, belum tentu tim tersebut akan kalah.

Saya terkadang jumpai, ada tim yang terus berjuang hingga titik darah penghabisan dan memenangkan laga, meski ada rekannya yang AFK.

Peristiwa yang bisa saya sebut AFK juga terjadi di PSIS Semarang. Tanggal 15 Maret 2018 atau 10 hari jelang kick off Liga 1, Mahesa Jenar memecat pelatihnya yang sukses mengantarkannya ke kasta tertinggi, Subangkit.

Ketika Subangkit pergi jelang perang dimulai, tentu sangat mempengaruhi psikis pemain. Alhasil ketika berujicoba melawan klub Liga 2, PSIR Rembang, mereka hanya meraih hasil imbang.

Jangan sampai kepergian Subangkit mempengaruhi permainan ketika laga pertama Liga 1 melawan PSM Makassar, hari Minggu nanti. Sebagai klub kebanggaan Kota Semarang dan satu-satunya harapan Jawa Tengah di Liga 1, tentu kiprah PSIS akan ditunggu.

Saya pribadi berharap manajemen segera menunjuk pelatih dan pemain bisa move on dan tidak mengibarkan bendera putih terlalu dini. Seperti kata Lyla (hero MLBB) "We can do it" atau ujar Gatot Kaca (hero) di MLBB "Legend never surrender", saya optimis jika seluruh elemen PSIS kompak, target bertahan bahkan tembus 10 besar Liga 1 dapat tercapai.(tribunjateng/cetak/har)

Berita Terkini