FOCUS

PSIS Lightning McQueen

Penulis: suharno
Editor: iswidodo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suharno Wartawan Tribun Jateng

Tajuk ditulis oleh wartawan Tribun Jateng, Suharno

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - "Ayo Lightning McQueen, maju. brum, brum," celoteh seorang anak sembari mendorong maju mobil mainan di tangannya. McQueen merupakan sebuah mobil balap yang menjadi tokoh utama dalam film animasi berjudul Cars.

Film yang disutradarai oleh John Lasseter ini menceritakan dunia balap mobil. John Lasseter yang juga menyutradarai film Toy Story ini membuat mobil-mobil bisa berbicara, mengejar impian, bersahabat bahkan saling jatuh cinta.

Film yang inspiratif ini, bahkan hingga kini masih menjadi primadona lantaran masih kerap diputar di stasiun televisi. Bahkan film yang diproduksi oleh Pixar Animation Studio ini memiliki skuel mulai dari Cars 1 (diproduksi tahun 2006), Cars 2 (2011), hingga Cars 3 (2017).

Banyak nilai-nilai yang bisa dipelajari dari film animasi ini. Misalnya, di sesi akhir film Cars 1 yang menceritakan lomba Nascar memperebutkan Piala Piston, McQueen bersaing ketat dengan dua saingannya, yakni pembalap veteran yang akan pensiun Strip "The King" Weathers, langganan runner-up yang licik Hicks Chick.

McQueen sebenarnya hampir menyentuh garis finish sebagai pemenang. Namun saat melihat saingannya yakni The King mengalami kecelakaan karena disenggol Hicks Chick, McQueen menghentikan lajunya tepat sebelum garis finish.

Si tokoh utama merelakan gelar juara Piala Piston direbut Hicks Chick dan memilih membantu mendorong The King yang akan pensiun untuk melewati garis finish. Hasil akhirnya, Hicks Chick yang meraih gelar juara malah dicemooh oleh para hadirin, sedangkan McQueen yang hanya finish di urutan ketiga dielu-elukan oleh para penonton.

Meski banyak sekali adegan yang memiliki nilai-nilai pelajaran yang positif, tetapi adegan tersebut yang paling fenomenal saat menyaksikan film ini. Pelajaran ini mengingatkan kepada PSIS Semarang. Pelatih Mahesa Jenar, Vincenzo Alberto Annese mengatakan percaya kepada para skuatnya yang selalu tampil apik dengan menciptakan banyak peluang. Sayangnya, di sejumlah laga, Hari Nur Yulianto dkk gagal meraih kemenangan meski tampil apik.

Belajar dari McQueen, hasil bukanlah segalanya. Tentu penonton ingin melihat para pemain PSIS Semarang tampil lepas tanpa beban untuk menampilkan permainan terbaiknya. Terkadang memang, ada sebagian orang lebih mementingkan hasil yang membuat orang tersebut menghalalkan segala cara demi meraih hasil terbaik meski itu berbuat curang. Bahkan tidak peduli cemoohan orang banyak.

Tapi saya pribadi lebih memilih proses yang baik yang dapat memberi manfaat ke banyak orang atau membuat decak kagum para penonton dibanding hasil. Seperti kata pelatih McQueen di film Cars 3, Cruz Ramires, Don’t fear failure. Fear not having a chance. You have the chance (Jangan takut gagal. Ketakutan tidak memiliki kesempatan. Anda memiliki kesempatan).(tribunjateng/cetak/har)

Berita Terkini