TRIBUNJATENG.COM - Gempa bumi 7,7 Skala Richter di Donggala diikuti tsunami yang menerjang Donggala dan Palu sekitarnya (28/9) petang telah meluluhlantakkan infrastruktur penggerak dan denyut nadi kota, seperti listrik dan telekomunikasi mengalami kerusakan.
Bahkan, Jembatan Kuning yang menjadi jembatan lengkung indah ketiga di dunia dan menjadi ikon Kota Palu, hancur dihantam dahsyatnya gempa dan tsunami.
"Diperkirakan jumlah korban jiwa dan kerusakan bangunan akan terus bertambah," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, di kantornya, Jakarta, Sabtu (29/9) kemarin.
Sutopo menyatakan sesuai arahan Presiden Joko Widodo, maka kementerian dan lembaga harus terus berkoordinasi dengan BNPB dalam penanganan bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulteng ini.
Selain itu, Jokowi memerintahkan Panglima TNI, Kapolri, dan menteri terkait melakukan penanganan secara cepat.
"Arahan Presiden Jokowi, menyatakan duka cita dan prihatin adanya bencana gempa dan tsunami. Presiden terus memantau perkembangan dampak dan penanganan," ujarnya.
Berikut daftar kerusakan bangunan di Kota Palu:
a. Berbagai bangunan, mulai rumah, pusat perbelanjaan, hotel, rumah sakit, dan bangunan lainnya ambruk sebagian atau seluruhnya. Diperkirakan puluhan hingga ratusan orang belum dievakuasi dari reruntuhan bangunan.
b. Pusat perbelanjaan atau mal terbesar di Kota Palu, Mal Tatura di Jalan Emy Saelan ambruk.
c. Hotel Roa-Roa berlantai delapan yang berada di Jalan Pattimura rata dengan tanah. Di hotel yang memiliki 80 kamar itu terdapat 76 kamar yang terisi oleh tamu hotel yang menginap.
d. Arena Festival Pesona Palu Nomoni, puluhan hingga seratusan orang pengisi acara, sebagian merupakan para penari, belum diketahui nasibnya.
e. Rumah Sakit Anutapura yang berlantai empat, di Jalan Kangkung, Kamonji, Kota Palu, roboh.
f. Jembatan Ponulele yang menghubungkan antara Donggala Barat dan Donggala Timur roboh, jembatan yang menjadi ikon wisata Kota Palu roboh setelah diterjang gelombang Tsunami.
g. Jalur trans Palu-Poso-Makassar tertutup longsor.
Daftar infrastrukur dan fasilitas umum yang mengalami kerusakan di Kota Palu dan Donggala:
1. Listrik: Sebanyak 7 gardu induk PLN padam usai gempa mengguncang Sulawesi Tengah, khususnya di Palu dan Donggala. Saat ini baru 2 gardu induk yang bisa dihidupkan kembali.
2. Jaringan komunikasi: Di Donggala, Palu dan sekitarnya pasokan listrik terputus, terdapat 276 base station yang tidak dapat dapat digunakan.
3. Bandara:
- Bandara Mamuju terjadi kerusakan di bangunan tower namun masih berfungsi.
- Bandara Toli-toli: Normal
- Bandara Poso: Normal
- Bandara Luwuk Bangai terjadi pergeseran tiang tower namun masih berfungsi
- Bandara Palu (Mutiara SIS Al-Jufrie) ditutup hingga 9 September 2018 pukuil 19.20 WITA, dengan catatan tidak terjadi gempa atau tsunami lagi.
Bagian tower lantai 4 runtuh, peralatan komunikasi rusak, pemancar radio rusak, jaringan Usat down, radar & VOR belum berfungsi, 500 meter dari 2.500 meter landas pacu atau runway retak akibat gempa.
4. Pelabuhan:
- Pelabuhan Pantoloan (Kota Palu) rusak paling parah. Quay crane (kran peti kemas) yang biasanya digunakan untuk bongkar muat peti kemas roboh.
- Pelabuhan Wani bangunan dan dermaga mengalami kerusakan. KM Sabuk Nusantara 39 terhempas tsunami ke daratan sejauh 70 meter dari dermaga.
- Pelabuhan Ampana, Pelabuhan Luwuk, Pelabuhan Belang-belang, Pelabuhan Majene kondisi baik dan tidak ada kerusakan akibat gempa. (Tribunjateng/cetak/Tribunnews)