Namun, dia dan dua sopir bus lainnya lebih memilih berpisah dari rombongan untuk melintasi jalur Boja - Limbangan sebagai jalur alternatif.
Alasannya jalur tersebut lebih cepat. Padahal jalur tersebut lebih banyak tanjakan curam dan tikungan tajam.
"Lewat Boja lebih cepat dibandingkan lewat Bandungan karena tidak perlu memutar. Tapi yang lewat Boja-Limbangan hanya tiga bus saja, bus lainnya lewat jalur Bandungan," ujarnya.
Namun saat menanjak di tanjakan Desa Gondang, busnya tidak kuat sehingga tergelincir dan terguling di sisi kiri bus. Akibatnya kaca depan bus tersebut pun pecah karena menabrak pembatas jalan tersebut.
Sesaat setelah terguling para siswa pun keluar dari bus tersebut. Warga yang mengetahui kejadian itu segera membantu para siswa itu.
"Busnya kondisinya baik, soalnya sebelum ini saya juga mengantar penumpang lewat jalur Desa Gondang juga tidak apa apa," jelasnya.
Sementara itu, pada pukul 20.40 WIB, badan bus tersebut berhasil dievakuasi oleh aparat kepolisian. Kedua jalur pun telah dibuka kembali.
Kasatlantas Polres Kendal AKP Edy Sutrisno mengatakan bahwa dalam kejadian tidak ada sama sekali korban jiwanya. "Korban nihil. Anak pak Ganjar Pranowo pun tidak apa-apa karena beda bus," pungkasnya.
Siswa SMA Negeri 3, Aditya bersyukur bus yang ditumpanginya melalui jalur Ungaran, Kabupaten Semarang, tidak mengalami nasib seperti rombongan bus yang mengalami kecelakaan lalu-lintas di Limbangan, Kabupaten Kendal.
"Jadi ada 12 bus rombongan pramuka kami yang berangkat, sesuai jumlah kelas. Yang kena laka itu bus siswa kelas 11 Mipa 7, kelasnya Alam (putra gubernur Jawa Tengah). Kalau kelas saya, 11 Mipa 3 dan lainnya aman," ujar Aditya melalui telepon, Jumat (26/10) malam.
Menurut Humas Sagasco, perusahaan siswa sociopreneur SMA Negeri 3 Semarang yang dipimpin Zinedine Alam Ganjar berangkat sekitar pukul 13.30 WIB.
"Bus saya lewat Ungaran, jadi pisah. Bus yang kelasnya Alam itu lewat Boja," terangnya.
Dia mengabarkan putra gubernur itu tak berada dalam rombongan bus. "Alam tidak ikut bus. Dia ada rencana ke Rawapening dulu, mengurus Sagasco," tambah rekan satu perusahaan Alam itu.
Tujuan rombongan pramuka itu berkemah di Bantir, Sumowono, Kabupaten Semarang. Jadwal kemah itu mulai tanggal 26-28 Oktober 2018. (Dap/dna)