Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Insiden pohon tumbang beberapa kali terjadi di Kabupaten Banjarnegara hingga mengakibatkan korban jiwa.
Kejadian itu jadi pelajaran berharga, terutama bagi pemerintah agar lebih intensif mengontrol kondisi pohon peneduh jalan demi keamanan pengguna jalan.
Jika pohon yang kekar saja bisa sewaktu-waktu tumbang saat terhempas angin kencang, apalagi pohon yang rapuh.
Seperti nasib sebuah pohon peneduh jalan di pinggir jalan Desa
Pangisari Kecamatan Mandiraja Banjarnegara. Pohon setinggi sekira 10 meter dengan diameter lingkar batang sekitar 1 meter itu tinggal menunggu ajal.
Batang dekat pangkal pohon itu keropos seperti terbakar hingga terlihat gerowong. Meski tampak tegap, tanaman itu sebenarnya sudah hilang kekuatan hingga rawan roboh jika terhempas angin atau hujan.
Masalahnya, pohon itu berada di sisi jalan nasional ruas Banjarnegara-Purwokerto yang ramai lalu lintas. Jika tumbang, pohon berpotensi mengarah ke jalan hingga mengancam keselamatan pengguna jalan.
"Sangat berbahaya jika terjadi angin dan hujan lebat,"kata Serma Hernawan, Bati Tuud Koramil 06 Mandiraja, Rabu (9/1).
Warga meminta otoritas terkait untuk menebang pohon rapuh itu guna menghindari hal buruk yang tak diinginkan.
Warga tak berani melakukan tindakan karena pengelolaan pohon itu berada dalam kewenangan pemerintah atau Bina Marga.
Kepala BPBD Banjarnegara Arif Rahman mengaku telah menyampaikan laporan masyarakat itu ke perwakilan Bina Marga Provinsi Jawa Tengah di Wonosobo agar ditindaklanjuti.
"Sudah kami sampaikan," katanya. (*)