Misteri Warga Banyumas Hilang 12 Tahun

Bak Sinetron, Begini Kisah Reni Temukan Karyono Tetangganya yang Hilang 12 Tahun di Telaga Ranjeng

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Reni Safitri (kanan) warga Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, yang pertama kali mencurigai keberadaan Karyono di Telaga Ranjeng

TRIBUNJATENG.COM, BREBES - Ditemukannya kembali Karyono setelah hilang 12 tahun menyisakan teka-teki besar.

Warga Desa Paningkaban, Kecamatan Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, itu raib pada 2007 silam dalam usia 19 tahun.

Mendadak dia muncul di kawasan Telaga Ranjeng, Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, tiga bulan lalu.

Kemunculan Karyono secara tiba-tiba itu jelas mengundang tanya warga sekitar.

Terlebih mereka tidak pernah melihat sebelumnya.

Anak-anak desa yang biasa bermain atau melintasi kawasan telaga pun ketakutan melihat penampilan Karyono yang terkesan tidak waras.

Lambat-laun masyarakat akhirnya terbiasa dan mau menerima kehadirannya tanpa waswas atau curiga.

"Nyatanya, dia memang tidak mengganggu penduduk sini," ujar Reni Safitri (26), warga Desa Pandansari yang pertama kali mengenali Karyono, kepada Tribunjateng.com, Jumat (29/3/2019).

"Dia hanya berdiam diri, duduk-duduk di depan telaga.

Sama sekali tidak mengganggu warga.

Karena diam tidak berulah maka warga membiarkan saja," imbuhnya.

Keberadaan Karyono di Telaga Ranjeng tidak dianggap sebagai sebuah ancaman.

Justru masyarakat sekitar lambat-laun merasa iba.

Warga bahkan sering memberinya makanan, termasuk keluarga Reni.

Selama hampir 3 bulan terakhir tinggal di kawasan Telaga Ranjeng, perilaku Karyono relatif konsisten.

Pagi sampai siang, dia menghabiskan waktu di lapangan Desa Pandansari yang berjarak 1 km menanjak dari Telaga Ranjeng.

Menjelang malam sekira pukul 17.00 WIB, dia turun kembali.

Tidur di depan warung-warung di kawasan wisata ini, yang memang tak berpenghuni setelah magrib.

Dari manakah Karyono muncul atau sebelumnya menetap di mana?

Warga sekitar tidak ada yang tahu.

Dari mana dia berasal menjadi tanda tanya bagi masyarakat Pandansari.

Terlebih lagi tidak ada saksi mata atau warga setempat yang bisa memastikan lokasi kemunculannya.

Bisa saja Karyono berjalan kaki dari jalan utama Kecamatan Paguyangan menuju arah atas ke kawasan Telaga Ranjeng.

Sebaliknya, bisa juga turun dari Gunung Slamet ke Dusun Taman, lokasi telaga, yang memang terletak di kaki gunung.

Beberapa kali Desa Pandansari memang kedatangan orang gila.

Keberadaan mereka tidak lama karena warga langsung mengusir.

Berbeda dari Karyono. meski dianggap gila warga membiarkan karena dia pendiam tidak berulah.

Lambat-laun, Reni merasa curiga karena dia seolah pernah mengenal Karyono tapi lupa kapan dan di mana. 

Bak cerita dalam sinetron, Reni sebenarnya warga Dusun Karangalang, Paningkaban, desa asal Karyono.

Dua belas tahun lalu saat Karyono hilang, perempuan ini baru berumur 14 tahun.

Setelah dewasa, dia menikah dengan pria asal Pandansari, Paguyangan, dekat Telaga Ranjeng.

Reni kemudian menetap di sini, menjadi warga Pandansari.

Ketika suatu waktu melihat lagi Karyono di tepi telaga, Reni langsung merinding.

Dia merasa kenal dengan Karyono yang misterius tersebut.

Meski sudah lama tidak bertemu, Reni merasa pria yang dianggap tidak waras ini mirip tetangganya yang hilang.

"Saya mengenali terutama dari mata. Awalnya kurang yakin tapi setelah diperhatikan seksama memang benar-benar Karyono," jelas Reni.

"Yang saya ingat sebenarnya bukan raut muka Karyono karena dia hilang sudah lama. Saya lebih ingat muka bapaknya yang memang mirip Karyono," tambahnya.

Karyono bersama ayah dan ibu berpose di rumahnya, Dusun Karangalang, Desa Paningkaban, Kecamatan Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (28/3/2019). (TRIBUN JATENG/PERMATA PUTRA SEJATI)

Semakin lama Reni semakin penasaran.

Akhirnya dia menceritakan keberadaan pria itu kepada orangtuanya yang berada di Paningkaban, Minggu (24/3/2019).

Mendengar kabar tersebut, orangtua Reni langsung menceritakannya kepada Rosmiyati dan Kardi, ayah ibu Karyono.

Keluarga Rosmiyati pun merespons kabar gembira tersebut.

Mereka langsung menghubungi Reni dan memintanya mengawasi keberadaan Karyono supaya tidak menghilang lagi.

Meski belum dipastikan itu adalah anaknya yang hilang, Rosmiyati sudah langsung merasa penantiannya selama ini berakhir.

Keesokan harinya, kakak sepupu Karyono yang diutus ke Telaga Ranjeng memastikan pria tersebut adalah Karyono.

Keharuan pun pecah. (Tribunjateng/permata putra sejati)

Mbah Warsun Amati Aktivitas Karyono di Telaga Ranjeng, 12 Tahun Menghilang Tetap Tahu Fungsi Uang

Karyono Masih Pakai Celana 12 Tahun Lalu saat Ditemukan di Kaki Gunung Slamet, Ada 1 Perubahan Besar

Kisah Mistis Telaga Ranjeng Brebes, Tempat Ngalap Berkah Dihuni Ikan Keramat

Hidayat Nur Wahid Mendadak Acungkan Jempol saat Mahfud MD Tanggapi Pernyataan Hendropriyono

Mikhayla Bakrie Anak Nia Ramadhani Kembali Wakili Jakarta dalam Ajang Lomba Gymnastic di Bangkok

Ayah Uut Permatasari Meninggal Dunia, Tewas dalam Kecelakaan Sepeda Motor

Berita Terkini