TRIBUNJATENG.COM, BREBES - Seorang ibu, Susi Susanti (27) melahirkan seorang bayi berkepala dua di RS Mutiara Bunda, Tanjung, Brebes, Sabtu (6/4/2019).
Susi warga Desa Kemukten, RT 2 RW 3, Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Bayi yang dilahirkan secara caesar itu memiliki berat 4,2 kg dan panjang 46 cm.
Suami Susi Susanti, Amirudin (33) mengatakan, bayi tersebut merupakan anak ketiganya.
Selama masa kehamilan, tak ada keanehan yang menonjol yang dialami sang istri.
Hanya saja, bobot dan tubuh istrinya lebih besar.
"Normal seperti orang hamil pada umumnya tidak ada masalah.
Tapi badan dan berat badannya lebih besar," katanya kepada Tribunjateng.com, Senin (8/4/2019).
Seperti pasangan lain, Amirudin bersama istri rutin memeriksakan kandungan ke dokter kandungan.
Pemeriksaan pertama dilakukannya saat umur kandungan empat bulan.
Dalam proses pemeriksaan, dokter kandungan juga menggunakan alat USG untuk mengetahui pergerakan dan kondisi janin dalam kandungan.
Saat itu, dokter hanya memberitahukan anak dalam kandungan istrinya bayi kembar.
"Pas pemeriksaan pertama itu dokter tidak menyebutkan ada kelainan.
Hanya bilang anaknya kembar.
Tapi saya sudah ada firasat kalau ada kelainan.
Cuma belum berani bilang ke istri saya," ucapnya.
Meski mempunyai firasat kurang baik, Amirudin berusaha mengabaikannya.
Hingga kemudian ia bersama sang istri kembali memeriksakan kandungan untuk kali kedua yaitu pada usia kehamilan delapan bulan.
Di pemeriksaan kedua itu, dokter menyampaikan jika anak dalam kandungan istrinya memang ada kelainan yaitu kembar siam.
Saat itu, Amirudin dan sang istri hanya bisa pasrah dan berusaha kuat menerima.
"Kami terima, ini anak kami.
Ini amanah dari Tuhan.
Jadi harus dijaga," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Hingga proses kelahiran anak ketiganya itu, Amirudin mengaku hanya bisa pasrah atas kelahiran bayinya.
Dia menyerahkan semua urusan medis kepada pihak rumah sakit.
Dia berharap pemerintah bisa membantu menjembatani dalam pengobatan sang anak.
"Harapannya pemerintah bisa membantu memfasilitasi pengobatan anak saya.
Sehingga bisa mendapatkan pengobatan yang maksimal," harapnya.
Direktur RS Mutiara Bunda, dr Linaldi Ananta mengatakan, bayi dengan kondisi satu badan dengan dua kepala itu dilahirkan secara caesar.
Hingga saat ini, bayi tersebut masih dirawat di bangsal Cut Nyak Dien.
Terkait kondisi bayi, meski memiliki dua kepala, namun bayi tersebut hanya memiliki satu badan.
Demikian juga organ penting lain.
Di antaranya jantung dan paru-paru juga hanya satu.
"Untuk proses pernafasan kami bantu dengan oksigen.
Ini karena paru-paru yang hanya satu tidak cukup untuk bernafas (dua kepala)," katanya.
Pihak rumah sakit akan segera merujuk sang bayi ke rumah sakit yang lebih kompeten dengan peralatan lebih lengkap, yaitu RSUP Kariadi Semarang.
Ini tidak lain untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik.
"Kami sudah bantu dalam proses rujukan online dan pembuatan BPJS.
Rencana secepatnya kami akan lakukan rujukan ke Semarang," ujarnya. (tribunjateng/Nal)
• Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Bayi Berkepala Dua Asal Brebes Akhirnya Meninggal Dunia
• Kisah Amelia Yang Harus Melahirkan Anak Kedua di Atas Pohon karena Rumahnya Kebanjiran
• Cantik Selangit, Foto-Foto Cucu Djanur Djadjang Nurdjaman Mantan Pelatih Persib Bandung
• Bangun Rumah Rp 13 Miliar, Yuk Intip Lapangan Futsal Milik Nikita Mirzani
• Heboh Spanduk Joko Widodo Pilih Prabowo, Caleg Joko Widodo: Kebetulan Nomor Urut Saya juga 1