Hoaks Viral Kebakaran Pom Bensin Sambiroto Semarang Akibat Main Hp, Ini 5 Fakta Sebenarnya

Penulis: Abduh Imanulhaq
Editor: abduh imanulhaq
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hoaks kabar viral kebakaran di pom bensin Sambiroto Semarang

TRIBUNJATENG.COM - Viral di media sosial kabar mengenai kebakaran di Pom Bensin Sambiroto Semarang yang disebabkan sinyal Hp atau ponsel.

Disebutkan bahwa seorang anak bermain Hp di dalam mobil ketika ayahnya sedang mengisi BBM.

Akibatnya, mobil kemudian terbakar dan anak tersebut meninggal.

Kabar ini masih diimbuhi video terbakarnya sebuah mobil yang memperlihatkan kepanikan pemiliknya ketika api berkobar-kobar.

VIRAL: Ini Daftar Lengkap Mutasi Polri Terbaru, AKBP Andy Rifai Jadi Kapolresta Solo Gantikan Kombes Ribut

BREAKING NEWS: Driver Ojol Tewas Mengenaskan dalam Kecelakaan di Depan Kampus UIN Walisongo Semarang

Sekarang Menikah, Dwinda Ratna Pernah Tolak Cinta Mas Pur Tukang Ojek Pengkolan Belasan Kali

ILC Mendadak Hening saat Sandiaga Curhat Tidak Dilibatkan Pertemuan Prabowo-Megawati

Fortnite: Gara-gara Juara, Remaja Ini Raih Rp 42 Miliar dan Beli Rumah Mewah di Menteng

Video tersebut berdurasi 1 menit.

Berikut isi kabar viral tersebut: 

Info :  Kebakaran mbl di POM bensin sambiroto, semarang pagi ini. Anaknya mainin hp di dlm mbl, pas bpknya mau ngisi bensin di Pom. Infonya, anaknya meninggal di dlm mobil...jadi mengharapkan kepada teman2 semua jgn mainan hp disaat isi bensin...matikan mesin mobil demi menjaga keselamatan/keamanan diri sendiri

Kabar ini dibagikan sejumlah pemilik akun Facebook dan Instagram.

Tak sedikit yang mengunggahnya di berbagai grup komunitas medsos, termasuk grup Whatsapp.

Perlu diketahui, bahwa kabar viral tersebut mengandung sejumlah unsur hoaks atau tidak sesuai fakta.

Berikut fakta-fakta sebenarnya mengenai kebakaran tersebut:  

1. SPBU Candiroto Temanggung pada 1 Juli 2019

Kebakaran itu terjadi bukan di pom bensin Sambiroto Semarang, melainkan SPBU Candiroto, Jalan Raya Candiroto-Bejen, Temanggung.

Waktu kebakaran pun sudah lama, terjadi pada Senin (1/7/2019) pagi.

Musibah tersebut menimpa Supriyono (37), warga Desa Kebondalem, Kecamatan Bejen, Temanggung.

Mobil miliknya yang terbakar adalah Kijang nomor polisi AA9241SE.

2. Tidak Ada Korban Jiwa

Dalam kebakaran tersebut, beruntung tak ada korban jiwa.

Hanya kerugian material diperkirakan hampir mencapai Rp 100 juta.

Pasalnya, mobil ludes dijilat si jago merah.

Kemudian satu pulau pompa di SPBU ‎tersebut juga hangus.

Adapun F (7) putra Supriyono hanya luka-luka.

Saat itu juga, dia langsung dirawat di rumah sakit.

Saat ini telah pulang ke rumah.

3. SPBU Sementara Berhenti Beroperasi 

Akibat kebakaran, SPBU 44.562.09 di Candiroto masih berhenti beroperasi.

Menunggu hingga perbaikan dispenser telah rampung sepenuhnya.

“Penghentian operasional SPBU ini merupakan salah satu bentuk pembinaan kami kepada pengelola.

Sekaligus peningkatan kemampuan terhadap seluruh operator dan pengawas SPBU dalam penanggulangan kejadian kebakaran," jelas Unit Manager Communication & Relations Pertamina MOR IV, Andar Titi Lestari, dalam rilis kepada Tribunjateng.com.

4. Hasil Investigasi: Penyebabnya Bukan Sinyal Hp

Hasil investigasi kejadian kebakaran menyimpulkan bahwa penyebab utama adalah pengisian jerigen di dalam mobil yang bersinggungan dengan arus listrik statis.

Dijelaskan, listrik statis merupakan keadaan dimana terjadi ketidakseimbangan muatan listrik di suatu permukaan benda yang disebabkan antara lain karena terjadinya gesekan atau putaran.

Listrik statis akan tetap berada di benda tersebut hingga hilang dengan melepaskan arus listrik tersebut ke permukaan benda lainnya.

Salah satu contoh penghasil arus listrik statis adalah kain atau pakaian yang kita gunakan, serta anggota tubuh yang bergesekan atau bersinggungan dengan benda penghasil arus listrik lainnya.

Dalam kejadian kebakaran di SPBU 44.562.09 Candiroto, listrik statis menjadi penyebab utama.

Karena saat pengisian jeriken di dalam mobil, uap BBM yang keluar dari nozzle memenuhi ruang kendaraan tersebut.

Kemudian terjadi hubungan pendek arus listrik statis antara uap dengan sentuhan tangan saat memegang nozzle BBM.

“Jika melihat hasil investigasi, dugaan penyebab kebakaran sebelumnya yang berasal dari sinyal telepon genggam tidak terbukti.

 Di sisi lain, meski aturan baku mengenai spesifikasi jeriken belum diatur, namun kami menghimbau kepada konsumen agar tidak mengisi BBM ke dalam jeriken yang tidak memenuhi standar safety atau keamanan yang baik," ungkap Andar.

5. Main Hp di SPBU Tetap Dilarang, Juga Menggunakan Jerigen

Hasil investigasi menyatakan bahwa sinyal ponsel bukan penyebab kebakaran di SPBU 44.562.09 Candiroto.

Namun, Pertamina tetap melarang penggunaan Hp saat petugas sedang mengisi BBM.

Sekali lagi, alasannya adalah listrik statis.

"Tentu kami tetap melarang penggunaan telepon genggam saat pengisian BBM berlangsung.

Karena perangkat di dalam telepon genggam juga dapat menimbulkan listrik statis penyebab kebakaran," tegas Andar.

Jadi ada dua imbauan yang disampaikan Andar, yakni larangan penggunaan jerigen dan ponsel di SPBU.

Menurutnya, Pertamina selaku BUMN bertanggung jawab dalam penyaluran BBM dan Elpiji ke masyarakat secara aman dan optimal.

“Kami akan terus memberikan edukasi kepada masyarakat dan operator SPBU terkait risiko yang ada.

Jika masyarakat menemukan adanya kegiatan di SPBU yang membahayakan atau mengancam jiwa dapat menghubungi kontak Pertamina di 135," ujarnya. (yayan ir/desta laila)

Wakili Jawa Timur, Arumi Bachsin Istri Wagub Emil Dardak Jadi Model di Hari Jadi PKK

Heboh Foto Telanjang Siti Badriah dan Suami, Netizen: Halal bukan Berarti Bebas

Wali Kota Solo Nilai Gibran Belum Punya Kemampuan Sebagai Kepala Daerah

Pemerintah Pastikan Ibukota Pindah: 11 Juta PNS akan Pindah ke Kalimantan

 

Berita Terkini