Pemindahan Ibu Kota Mulai 2024, Ada Dua Lokasi di Kalimantan, Tahap Awal Butuh 2 Ribu Hektare

Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo meninjau kawasan Bukit Soeharto di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang menjadi salah satu lokasi calon Ibu Kota baru, Selasa (7/5/2019).

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Pemerintah menargetkan pemindahan ibu kota bisa dilaksanakan pada 2024.

Sementara pembangunannya, akan mulai dilakukan sejak 2021.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, pada tahap awal akan dibangun terlebih dahulu pusat pemerintahan.

Mulai dari kantor pemerintahan eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

“Yang terpenting adalah pada 2024 kami memulai proses pemindahan tersebut, karenanya zona intinya pusat pemerintahan dengan luas sekitar 2 ribu hektare,” ujar Bambang di Jakarta, Kamis (1/8/2019).

Setelah pusat pemerintahan dipindahkan, kawasan ibu kota baru akan diperluas hingga 40 ribu hektare.

Perluasan itu direncanakan dilakukan pada 2025-2029.

Pada periode itu, akan dibangun perumahan untuk ASN, diplomatic compound, fasilitas pendidikan dan kesehatan, universitas, high tech industry, pusat riset dan penelitian, tempat pertemuan, pusat olahraga serta pusat perbelanjaan.

“Termasuk dari masukan sebelumnya untuk membangun fasilitas markas militer. (Angkatan) darat, laut dan udara di daerah sekitar ibu kota baru,” kata Bambang.

Selanjutnya, kawasan ibu kota baru tersebut akan dikembangkan hingga 200 ribu hektare.

Perluasan itu bisa dilakukan mulai 2030-2045.

Nantinya, akan dibangun taman nasional, konservasi orang utan dan kluster pemukiman non ASN.

Selain itu, nantinya juga akan dikembangkan wilayah metropolitan dan wilayah pengembangan terkait wilayah provinsi sekitarnya.

“Kota ini tidak dalam waktu dekat dan dalam jangka panjang mungkin akan 1,5 juta orang nantinya,” ucap dia.

Ibu kota baru akan dibangun dengan konsep hutan kota.

Kapasitas ruang terbuka hijaunya minimal 50 persen dari luas keseluruhan.

Kota ini juga akan berorientasi transportasi publik yang menunjang bagi pejalan kaki atau pesepeda.

Untuk masalah energinya, akan dikedepankan penggunaan energi baru terbarukan.

“Pada intinya kami akan menerapkan integration city dengan integration transportatin dan smart water management sistem,” ujar dia.

Ada dua lokasi yang menjadi kandidat dari ibu kota baru.

Kawasan pertama adalah Bukit Soeharto di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, dan kota kedua di wilayah Kabupaten Gunung Mas di Kalimantan Tengah.

Pemerintah pun sudah memperhitungkan dana yang dibutuhkan untuk membangun ibu kota baru.

Dengan luas pusat pemerintahan 2 ribu hektare dan luas kota keseluruhan 40 ribu hektare, pemerintah telah menganggarkan sebesar 33 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 446 triliun.

Dana tersebut akan digunakan untuk membangun infrastruktur dasar kota dan berbagai kelengkapannya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Begini Rancangan Ibu Kota Baru hingga Tahun 2045"

Berita Terkini