TRIBUNJATENG.COM- Ketua umum partai Golkar, Airlangga Hartarto langsung beri hormat ketika Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkit kisah soal UU MD3.
Hal itu tampak Megawati berpidato di pembukaan Kongres V PDI Perjuangan di Grand Inna Bali Beach Hotel, Sanur, Bali, Kamis (8/8/2019).
Awalnya Megawati bercerita bagaimana dirinya mendampingi Puan Maharani, putrinya yang maju sebagai caleg di Pemilu 2019 lalu, di kampanye di Jawa Tengah. Propinsi itu dikenal sebagai kandang banteng.
Dalam pemilu lalu, baik pemenangan pemilu legislatif dan pilpres, Puan dijadikan pengampu pemenangan untuk wilayah itu.
Akhirnya, saat berkampanye, Megawati bertemu kader banteng dan bertanya jawab.
"Tahu siapa dia ini? Dijawab 'Mbak Puan'. Iya, siapa dia? 'Anak Bu Mega'. Mesti ya dapat suaranya 500 ribu. Akhirnya menang deh dia," kata Megawati.
Setelah terdiam, Megawati bicara. Kali ini mengarah kepada Airlangga.
"Pak Airlangga, jangan mblenjani (red-mengingkari) loh. MD3 loh," kata Megawati yang disambut tawa semua peserta.
Yang dimaksud Megawati sebagai UU MD3 adalah bahwa parpol pemenang pemilu mendapatkan kursi Ketua DPR.
Pada 2014, PDIP sudah menjadi pemenang pemilu namun jatah kursi itu tak diberikan. Dibuat undang-undang baru yang menyebut, yang duduk di kursi ketua DPR adalah yang dipilih berdasarkan pemilihan. Akhirnya Golkar yang mendapat jatah itu.
"Dilihat ini sama anak-anakku. Jaman dulu kita dikibuli terus loh. Untung Bu Mega lapang dada," kata Megawati lagi disambut tawa peserta.
Tampak Airlangga hartarto yang berdiri di barisan depan langsung beri hormat.
"Katanya partai pemenang jadi Presiden RI, eh kue dipotong. Gile. Ini republik Indonesia yang kita cintai, gile deh," kata Megawati lagi.
Yang dimaksudnya tentu nasib dirinya setelah pemilu 1999 lalu, yang tak diangkat menjadi presiden walau pemenang pemilu saat itu.
Megawati mengaku dirinya kerap berdialog dengan arwah ayahnya, Soekarno, soal kesedihan demikian. Dalam sanubarinya, Megawati mengaku berkata kepada ayahnya untuk menguatkannya agar terus bersabar.
"Kesabaran revolusioner. Hadiahnya sekarang dua kali menang pemilu. Mau tidak menang 3 kali?" kata Megawati ke kadernya yang dijawab serentak, "Mau" .
"Itu namanya PDI Perjuangan. Gitu dong. Tapi aduh, jangan ditipu terus lah. Mabok. Inilah politik Indonesia Pak Jokowi. Mentang-mentang aku perempuan, katanya tak bisa presiden perempuan. Tapi Saya ini presiden kelima," kata Megawati ke hadapan Jokowi yang juga hadir di ruangan.
"Silahkan tipu saya, bohongi saya, tak apa saya diam. Suatu saat kemenangan kita raih," tandas Megawati.
Mega minta kursi terbanyak
Ketua PDIP Megawati Soekarnoputri dalam sambutannya mengatakan bahwa PDIP harus mendapatkan kursi menteri paling banyak.
Hal tersebut terjadi di acara Kongres PDIP 2019 di Bali.
Melalui akun Youtube KompasTV yang tayang pada Kamis (8/8/19).
Mulanya, Megawati Soekarnoputri bercerita mengenai keteguhannya menjadi oposisi setelah kalah dalam Pemilu 2004.
"Waktu presidennya Pak SBY, saya bilang ke beliau.
Pak, saya enggak mau masuk kabinet.
Karena dulu ditawari delapan atau piro ya (kursi) menteri," ujar Megawati saat pidato di Kongres V PDI-P di Grand Inna Beach, Denpasar, Bali, Rabu (8/8/2019).
Keteguhan Megawati tersebut diakui sempat diprotes oleh sejumlah elite partai.
Banyak kader PDI-P yang menyayangkan Megawati menolak tawaran SBY tersebut.
"Tadinya anak-anak menggerutu.
Ibu gimana sih, sudah susah-susah berjuang masak enggak masuk (kabinet)," lanjut presiden ke-5 RI tersebut.
"Saya bilang, kalau lu mau jadi menteri (di era SBY), mesti keluar dari PDI-P," kata Megawati, kala itu.
Kini terbukti, atas keteguhannya menjadi oposisi selama 10 tahun, PDI Perjuangan berjaya, mulai dari Pemilu 2014 hingga Pemilu 2019.
"Nyatanya 10 tahun (oposisi), hidup juga kok," ujar Megawati. Ia sekaligus mengajak seluruh kader partai untuk melanjutkan kejayaan pada Pemilu 2024 melalui kerja-kerja yang dekat dengan rakyat.
Setelah itu, Megawati menyinggung soal jatah kursi menteri.
Mega mengatakan bahwa tahun pilpres 2014 dan pilpres 2019, PDIP telah memenangkan dan telah dua kali menjabat sebagai Presiden RI.
"Kalau nanti (pemerintahan baru) Pak Jokowi, mesti ada menteri (untuk kader PDI-P). Mesti banyak," ujar Megawati dengan suara lantang.
Pernyataan Megawati itu disambut sorak sorai kader PDI-P yang hadir.
"Orang kita ini pemenang Pemilu dua kali. Betul tidak?" tanya Megawati.
"Betul," jawab para kader serempak.
Megawati menegaskan, bakal menolak apabila Presiden Jokowi hanya memberikan sedikit jatah kursi menterinya untuk diisi kader PDI-P.
"Jangan nanti (Jokowi mengatakan), Ibu Mega, saya kira karena PDI-P sudah banyak kemenangan, sudah di DPR, saya kasih empat (kursi menteri). Emoh, tidak mau, tidak mau, tidak mau," ujar Megawati.
Pernyataan itu membangkitkan sorak sorai para kader.
Mereka juga berteriak "tidak mau, tidak mau" sembari bertepuk tangan.
Megawati kemudian berkelakar, "memang begitu dong. Orang yang enggak dapat saja minta".
"Ini di dalam kongres partai Pak Presiden, saya minta, dengan hormat PDI-P akan masuk ke dalam kabinet dengan jumlah menteri terbanyak. Sip," lanjut Megawati yang kembali disambut sorak sorai kader.
Tampak Surya Paloh hanya manggut-manggut dan diam duduk di kursi barisan paling depan bersama pimpinan parpol lainnya. (*)
• Busana Cinta Laura Diprotes FPI, Panitia Jember Fashion Carnaval: Cinta Datang Tak Dibayar
• Siapa Saja Pengurus DPP PDIP Periode 2019-2024? Ini Bocoran Masinton
• Reaksi Surya Paloh saat Megawati Minta Kursi Menteri Paling Banyak
• 9 Amalan Sunnah Sebelum dan Sesudah Sholat Idul Adha Sesuai Anjuran Nabi Muhammad