Kisah Jefri, Pendaki Asal Jakarta Yang Berhasil Ke Puncak Gunung Slamet Saat Berstatus Waspada

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jefri saat berada di puncal Gunung Slamet dalam keadaan status waspada.

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Jalur pendakian Gunung Slamet ditutup sampai waktu yang tidak ditentukan.

Langkah itu diambil menyusul Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merilis kondisi Gunung Slamet setelah erupsi sehingga statusnya dari normal ke waspada pada Jumat (9/8/19) kemarin.

Adapun jalur pendakian yang ditutup antara lain, via Permadi Dukuh Desa Guci Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal, Pulosari Kabupaten Pemalang, dan Kaliwadas, Kabupaten Brebes.

Padahal, beberapa rombongan pendaki berencana mengibarkan bendera merah putih pada hari kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 2019 nanti.

Ria (33), warga Kecamatan Bumiayu, Brebes, salah satu pendaki via Kaliwadas mengatakan, jalur telah ditutup pada pukul 14.24 WIB, Jumat (9/8/2019) kemarin.

"Praktis para pendaki yang sedang naik pun diminta turun karena semua akses ditutup mas. Yang lagi naik diminta turun," kata Ria kepada Tribunjateng.com, saat masih di pos masuk pendakian via Kaliwadas, Sabtu (10/8/2019).

Meski begitu, dia tidak mengetahui jumlah pasti pendaki yang sedang naik tersebut.

Namun yang jelas, kata dia, penutupan sementara tersebut dilakukan secara serentak.

Kemudian, Jefri (29), pendaki lainnya via Permadi Guci itu mengaku tidak mendapati aktifitas yang mencurigakan saat masih di titik kawah.

Dia hanya memantau ada angin yang menjadi kencang di puncak gunung.

Padahal saat level II Waspada Jumat (9/8/2019) kemarin pagi, pendaki asal Jakarta ini malah berhasil mencapai puncak di siang harinya.

"Saya tidak begitu paham ada peningkatan status di sana. Gak ada aktifitas yg mencurigakan di titik kawah puncak gunung slamet, cuma angin sedikit keceng di puncak," cerita Jefri usai mengerti kondisi Level Waspada di Gunung Slamet.

Ketua Permadi Guci Kabupaten Tegal, Ali Burhan juga membenarkan adanya penutupan sementara.

Dia dan teman-temannya segera memberitahu kepada pendaki yang ada di atas.

"Kemarin turun enam orang pendaki. Dari Jakarta dan sekitarnya. Mereka turun via Permadi Guci. Kini, para pendaki dari seluruh jalur harus turun semua," katanya.

Halaman
12

Berita Terkini