TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- PSIS Semarang resmi mendatangkan striker asal Brasil, Bruno Silva, pada detik-detik terakhir penutupan bursa transfer paruh musim kompetisi Liga 1 2019, Senin (16/9).
Tanda resmi menjadi milik PSIS, Bruno Silva mendapat jamuan istimewa dengan disambut di Hall Balai Kota Semarang, Senin siang.
Selain kehadiran Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, dan jajaran manajemen Mahesa Jenar, acara penyambutan Bruno ini juga turut dihadiri ulama dari Turki, Syekh Fadhil Al Jailani.
Syekh Fadhil merupakan cicit ulama yang memiliki julukan Sulthan al Auliya, Syekh Abdul Qadir Aljailani. Ratusan suporter PSIS juga menyaksikan perkenalan Bruno.
Resmi mengenakan jersey berlambang tugu muda, Bruno bakal kembali memulai kiprahnya di Liga 1 musim ini.
Bagi Bruno ini merupakan comeback, setelah memperkuat PSIS di Liga 1 musim 2018. Setelah berpisah dengan PSIS tahun lalu,
Bruno bergabung ke klub kasta kedua Liga Arab, Al-Ain.
Bruno Silva mengaku senang bisa kembali bergabung dengan PSIS. Saat menyapa fans, ia sempat menggunakan bahasa Indonesia.
"Saya bicara sedikit bahasa Indonesia, oke? Teman-teman saya kembali di sini, PSIS Semarang. Saya senang kembali ke Indonesia, saya senang kembali ke PSIS Semarang. Terima kasih, Bos," kata Bruno.
"Now i speak English: Terima kasih kepada semua yang hadir, saya senang kembali ke Indonesia, ke PSIS. Klub saya. My heart is blue! Dan saya harap yang terbaik untuk kita dan PSIS," tegas Bruno.
Resmi bergabung bersama PSIS, Bruno mengaku ingin mengulang memori indahnya saat memperkuat klub kebanggaan masyarakat Kota Semarang tersebut seperti pada musim komperisi 2018.
"Saya ingin mempersembahkan lagi yang terbaik, dan saya ingin bermain maksimal di sini. Semoga PSIS tetap di Liga 1 dan peringkatnya semakin naik," ucap Bruno.
Soal target, Bruno mengaku tak ingin berjanji akan mencetak berapa gol.
"Saya tahu tim ini, dan jika tahun lalu saya bisa cetak 16 gol, kali ini saya tidak mau janji berapa gol. Tahun lalu saya juga tidak janji akan mencetak gol. Namun saya berjanji akan selalu bermain maksimal 100 persen," kata Bruno.
Eks-pemain Portuguesa di Liga Brasil ini mengatakan, setelah mendapat berbagai penawaran beberapa tim di Indonesia, Bruno mengatakan, hanya ingin kembali ke PSIS.
Hal tersebut juga ia sampaikan ke agennya di Indonesia, Antonio Teles, untuk memprioritaskan PSIS sebagai klub tujuannya jika kembali merumput di Indonesia.
"Saya mau terima kasih kepada suporter. Alasan saya kembali ke PSIS adalah kalian. Saya dapat 4-5 tawaran yang luar biasa. Tapi jika saya kembali ke Indonesia, saya hanya mau kembali ke PSIS," disambut tepuk tangan suporter.
"Saya harap suporter terus mendukung kami. Dan saya menunggu kalian di Magelang saat PSIS menghadapi Persebaya," tandasnya.
Beban Berat di Pundak Bocin
CEO PSIS Semarang, AS Sukawijaya mengatakan, dengan kehadiran Bruno Silva, maka semakin komplet materi pemain PSIS. Yoyok Sukawi, demikian sapaan akrabnya, mengaku semakin optimistis dengan bergabungnya Bruno.
Namun ia berharap, jangan sampai mendewakan pemain. Kata Yoyok, lambang tugu muda di jersey lebih tinggi daripada nama besar di punggung.
"Ya, kalau kemarin saja sudah kelihatan mulai bangkit, dengan kedatangan Bruno Silva ini pemain PSIS lebih komplit. Tim pelatih lebih mudah dalam meramu strategi. Kita memang haraoannya agar PSIS lebih tajam," kata Yoyok, saat ditemui awak media usai acara penyambutan Bruno Silva.
Pria yang juga berstatus Anggota Exco PSSI itu menambahkan, PSIS harus bersaing dengan sejumlah klub kaya Liga 1 untuk merekrut Bruno Silva. Dua klub yang paling berminat mendatangkan Bruno, yakni Barito Putera dan Borneo FC.
"Kalau saya bilang, angkanya (nilai kontrak Bruno) tidak mungkin (kami kejar). Yang jelas, ada dua klub Kalimantan yang mengejar Bruno Silva.
Bahkan sampai di detik-detik akhir mereka ngejar terus karena mereka sampai sekarang masih menyisakan satu slot pemain asing yang kosong," kata Yoyok.
Alhasil, Yoyok mengatakan, ia melakukan strategi silent operation agar usaha mendatangkan Bruno Silva sukses. "Saya tidak berani ngomong dan janji. Nunggu dia datang dulu baru janji," ucapnya.
Bukan hanya klub-klub Liga 1, dikatakan Yoyok, Bruno juga mendapat tawaran dari klub asal Jepang. Meski mendapat berbagai tawaran dari beberapa klub Liga 1, Bruno Silva pada akhirnya memilih kembali bergabung bersama PSIS.
Memori manis
Pemain yang mendapat julukan Bocin di kalangan suporter PSIS ini memang memiliki memori manis bersama skuat Mahesa Jenar. Pada kompetisi musim lalu, Bruno menjadi top skorer PSIS dengan koleksi 16 gol dan 9 asis.
Di samping itu, Bruno juga memiliki kenangan manis bersama suporter PSIS. Bahkan nama Bruno sempat dielu-elukan dalam sebuah chant 'We've Got Bruno' pascalaga kandang terakhir PSIS menghadapi Persipura Jayapura di Stadion Moch Soebroto, Magelang, musim lalu.
"Bruno Silva, Bruno Silva, I just don't thing you understand he's number ninety one he's better than Bauman, We've Bruno Silva," demikian penggalan chant yang diperuntukkan untuk Bruno Silva kala itu.
Sayang, di akhir kompetisi Liga 1 2018, Bruno Silva memilih meninggalkan PSIS Semarang, meski mendapat tawaran perpanjangan kontrak dari PSIS.
Bruno hijrah ke salah satu klub kasta kedua Liga Arab, Al Ain. Kontrak Bruno bersama Al Ain selesai, pada Agustus silam. Setelahnya ia kembali ke klub lamanya.
Bersama PSIS musim ini, kontrak Bruno akan habis pada Desember 2020 mendatang. Kehadiran Bruno Silva juga sekaligus melengkapi komposisi pemain asing Mahesa Jenar.
Selain Bruno, pemain asing PSIS antara lain Wallace Costa Alves, Claudir Marini Junior, dan Jonathan Cantillana.
Bruno dijadwalkan sudah bergabung dengan skuat PSIS di Magelang, Selasa (17/9) hari ini. Bruno juga sudah bisa dimainkan menghadapi Persebaya Surabaya di Stadion Moch Subroto, Magelang, Jumat (20/9) mendatang.
Ganjar Kaget Ditunjuk sebagai Kapten
BEK tengah PSIS Semarang, Ganjar Mukti Muhardiyana, mengaku kaget saat ditunjuk sebagai kapten tim dalam laga pekan ke delapan belas Liga 1 kontra Persija Jakarta di Stadion Patriot Chandrabaga, Bekasi, Minggu (15/9) lalu.
Dalam laga itu, pemain yang biasanya menjadi kapten tim, Wallace Costa Alves, terpaksa absen karena menjalani hukuman akumulasi kartu kuning.
"Saya juga kaget pas kemarin briefing karana saya yang ditunjuk sebagai kapten. Tapi itu saya jadikan motivasi pribadi," kata Ganjar, Senin (16/9).
Penunjukan Ganjar memang di luar dugaan. Sebabnya, pengganti kapten tim dalam laga kontra Persija bukan Hari Nur Yulianto. Padahal pemain asal Kendal itu juga tampil sejak awal laga.
Adapun dalam laga kontra Persija menjadi laga kedua Ganjar bermain sebagai starter untuk PSIS musim ini. Sebelumnya, Ganjar tampil sebagai starter saat PSIS meneku PSM Makassar di kandang mereka.
Kesempatan menjadi starter tersebut tak lepas dari krisis bek tengah yang melanda PSIS. Pada laga kontra PSM, PSIS tidak diperkuat M Rio Saputro. Sementara pada laga kontra Persija, PSIS tanpa Wallace.
Ganjar kemudian menjadi alternatif pelatih untuk dimainkan. Dari segi penampilan, ia mengaku puas dengan hasil kerja keras timnya.
"PSIS bermain sesuai intruksi pelatih. Bermain keras dan ngeyel dan kita selalu disiplin dalam posisi. Cuma itu saja sih kuncinya untuk bisa dapat hasil positif.
Semoga kita bisa mempertahankan gaya permainan seperti ini dan bisa meningkatkan kualitas individu dan tim supaya kita bisa finis sesuai target dari menejemen," kata pemain berstatus anggota TNI tersebut. (arl)