TRIBUNJATENG.COM - Vivienne Black dikenal sebagai seorang PSK kelas atas di Sidney, Australia.
Tarifnya termurahnya berkisar di kisaran Rp 8 juta per jam.
Baru-baru ini, dalam sebuah wawancara bersama media The Daily Mail, Vivienne Black menceritakan lika-likunya bekerja di dunia hitam prostitusi.
Mulai soal karakter klien yang menyewanya, order aneh, sampai perintaan khusus dari para kliennya.
Vivienne Black mengatakan, ia sudah terjun ke dunia prositusi sejak 6 tahun lalu.
Keinginan bergaya hidup mewah, membuatnya berpikir, prostitusi adalah jalan mendapatkan keinginanya.
"Aku butuh hidup. Jadi aku memikirkan bekerja di dunia seks. Aku harus bertahan hidup, dan beradaptasi dengan gaya hidupnya," ujar Vivienne, yang kini berusia 30 tahun.
Selama 6 tahun bekerja di dunia prostitusi, Vivienne mengaku tak pernah merasa jijik bertemu dengan siapapun.
Itu prinsip utama yang dia pegang.
Dia tak pilih-pilih klien.
Laki=laki atau perempuan, dia ladeni.
Menurut dia, anda tak akan pernah tahu, orang yang duduk di bangku kereta depan anda, di kedai kopi, atau bahkan tetangga sebelah rumah, bisa saja mereka pernah menyewa PSK.
"Booking terbanyak saya berasal dari laki-laki dan pasutri. Biasanya yang laris adalah paket selingkuh setengah hari. Paket populer lainnya adalah kencan makan malam, dan bercinta seolah-olah syuting film porno," kata Vivienne.
Tapi pernah juga, Vivienne Black menerima order aneh.
Ada orang kaya yang tiba-tiba mengundang 6 PSK mahal dari segala penjuru dunia.
Mereka diterbangkan ke Singapura untuk menonton pagelaran Formula 1.
Vivienne Black ikut diundang ketika itu.
"Kami diinapkan di hotel supermahal. Dari kamar hotel kami bisa nonton langsung F1. Lalu makan di restauran terbaik,"
"Anehnya, tak ada satu pun dari PSK itu yang diminta bercinta dengan pria kaya yang mengundang kami," kata Vivienne.
Alasan Sewa PSK
Vivienne mengatakan, dia banyak menerima pesanan-pesanan unik dari klien soal gaya bercinta.
Ada klien yang meminta seolah-olah dia dan Vivienne tengah bermain di film porno bertema iblis yang menyamar manusia.
Si klien itu berlagak seperti iblis menyamar manusia yang menggoda seorang perawan.
Sang klien pun meyiapkan semua kostum dan skrip dialog, seolah-olah itu syuting film betulan.
Tentu saja Vivienne menurutinya.
"Saya mendapat tekanan yang besar di setiap pesanan klien, karena aku ingin klienku puas. Aku harus melayani permintaan mereka sebaik mungkin," ujar Vivienne.
Kebanyakan klien Vivienne adalah pria yang sudah menikah, atau tengah menjalin hubungan berkomitmen.
"Beberapa curhat, soal bagaimana mereka justru tak leluasa, ketika sudah resmi menikah. Sehingga itulah mengapa mereka memilih menyewa PSK," kata Vivienne.
"Banyak dari klienku takut mengutarakan soal fantasi seks-nya kepada pasangannya. Mereka takut mendapat penolakan dan bahkan dianggap aneh,"
"Itulah mengapa mereka memilih membayar PSK sehingga bisa melampiaskannya," kata Vivienne. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul PSK Bertarif 8 Juta Per Jam ini Ungkap Alasan Suami Anda Bisa Saja Sewa PSK, Meski Terlihat Setia