Kudo Menilai Masyarakat Mulai Memahami Budaya Tionghoa bagian dari Indonesia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dr Kudo Yuko dari the Toyo-Bunko Research Fellow, Jepang dan WR4 Unika Benny Danang Setianto di seminar internasional membahas budaya Tionghoa di Indonesia di kampus Unika Soegijapranata, Sabtu (23/11/2019).

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - "Sekarang zaman sudah maju dan masyarakat Indonesia sudah cenderung memahami bahwa budaya Tionghoa merupakan bagian dari Indonesia," ungkap Dr Kudo Yuko dari The Toyo-Bunko Research Fellow, Jepang, dalam seminar internasional membahas budaya Tionghoa di Indonesia di kampus Unika Soegijapranata Semarang, Sabtu (23/11).

Meski begitu, Kudo melihat, ada perbedaan antara budaya Tionghoa asli dengan budaya yang ada di Indonesia. Hanya saja, Kudo mengatakan, data terkait perbedaan itu masih minim.

"Dari penelitian kami masih sangat kurang karena dokumen-dokumen Tionghoa Indonesia sangat terbatas," jelasnya.

Dari penelitian itu, Kudo mengatakan, budaya Tionghoa memiliki pengaruh cukup kuat di Indonesia. Terutama, di bidang ekonomi, politik, juga sosial budaya.

Seminar bertajuk International Conference on Communication and Information Systems (ICCIS) di gedung Mikael, kampus Unika Soegijapranata Semarang itu digelar sejak Jumat (22/11).

Seminar ini diikuti delegasi dari beberapa negara, di antaranya Jepang, Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Rektor IV Bidang Kerjasama dan Pengembangan Unika Soegijapranata Semarang, Benny Danang Setianto, menjelaskan, dalam acara tersebut juga dipaparkan keunikan budaya Tionghoa di Indonesia.

"Sebagai bahan pembelajaran, nantinya juga dibahas terkait perbedaan budaya Tionghoa di Indonesia dan yang ada di negara lain," paparnya. (ahm)

Berita Terkini