TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Pergerakan rupiah terhadap dollar AS diprediksi mengalami pelemahan tipis pada perdagangan Rabu (15/1).
Hal itu bergantung pada data domestik yang bakal dirilis hari ini.
Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Selasa (14/1) pukul 16.51, rupiah melemah tipis 0,05 persen ke level Rp 13.680/dollar AS dari penutupan sebelumnya. Sebaliknya, kurs tengah BI justru menguat 54 poin menjadi Rp 13.654/dollar AS.
Analis Pasar Uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri mengatakan, rupiah berpotensi melemah pada perdagangan Rabu (15/1). Tetapi, hal itu bergantung pada hasil data Neraca Perdagangan Desember 2019 yang akan dirilis.
"Besok (hari ini-Red) kemungkinan akan melemah tipis, atau cenderung sideways. Pasar menunggu data trade balance, dan ekspektasinya masih akan defisit," katanya, kemarin.
Ekspektasi itu diyakini akan memberikan sedikit tekanan pada pergerakan rupiah Rabu (15/1).
Di sisi lain, arus inflow atau dana asing yang masuk diyakini masih deras, seiring dengan meredanya konflik AS-Iran, serta meningkatnya kemungkinan damai fase pertama dalam negosiasi dagang AS-China.
Untuk perdagangan Rabu (15/1), Reny memperkirakan pergerakan rupiah terhadap dollar AS berpeluang melemah tipis, dengan rentang pergerakan berada di kisaran Rp 13.650-Rp 13.734 per dollar AS.
IHSG Masih Bisa Menguat Lagi
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 28,839 poin atau 0,46 persen ke level 6325,40 pada perdagangan Selasa (14/1).
Analis Sucor Sekuritas, Hendriko Gani, penguatan IHSG yang terjadi hari ini didorong aliran asing yang cukup signifikan ke saham-saham mover atau penggerak.
Selain itu, menurut dia, investor lebih berani mengambil risiko dan berinvestasi ke pasar modal, menyusul kondisi global yang kondusif
Pada perdagangan Rabu (15/1), Hendriko memprediksi pergerakan saham akan mixed dengan kecenderungan menguat ke level 6.337-6.350.
"Pergerakan besok akan dipengaruhi hasil rilis trade balance Desember. Sementara sentimen eksternal, IHSG masih akan dipengaruhi ketegangan antara AS dan Iran," katanya, kepada Kontan, kemarin.
Tak jauh berbeda, Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya melihat, pola pergerakan IHSG berada dalam rentang konsolidasi. Pergerakan juga sedang membentuk pola akumulasi sebelum melanjutkan kenaikan.
"Peluang kenaikan masih akan terlihat pada pergerakan IHSG," ujarnya.
William memperkirakan IHSG pada hari ini akan berada pada kisaran level 6.202-6.336.
Menurut dia, faktor pendorong penguatan IHSG adalah capital inflow yang deras ke pasar. Sejak awal tahun, net foreign buy tercatat Rp 3,17 triliun. (Kontan/Kenia Intan/Intan Nirmala Sari))