Berita Sragen

Cerita Endro Prasetyo Driver Ojol Korban Peluru Nyasar Anggota Polres Sragen: Dengar Tembakan 2 Kali

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Endro Prasetyo korban peluru nyasar di Pasar Masaran ketika ditemui di kediamannya Dukuh Kedusan RT 15, Desa Karangmalang, Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen, Senin (2/3/2020)

TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN - Endro Prasetyo (27) korban peluru nyasar yang ditembakkan anggota Polres Sragen Selasa (25/2/2020) silam sudah pulang dari Rumah Sakit dr Moewardi Solo.

Ditemui dikediamannya Dukuh Kedusan RT 15, Desa Karangmalang, Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen Endro tampak semringah meski tangan kanannya harus di perban.

Endro yang sudah diperbolehkan pulang sejak Sabtu (29/2/2020) harus melakukan beberapa kali kontrol untuk luka tembak yang ia alami.

Menkes Singapura Sebut Virus Corona Tidak Menyebar Lewat Udara, Pakai Master Tak Beri Perlindungan

2 WNI Positif Corona, Ahli Terkejut Hasil Penelitian Manusia yang Rentan Meninggal Karena Covid-19

Sudah Bilang Ia Prajurit TNI AD Aktif, Namun Praka Bambang Tetap Dipukuli dan Disekap Preman Pasar

Pengakuan Pria Karanganyar yang Teror Artis Syifa Hadju, Ungkap Alasan Isi Terornya Makin menjadi

"Masih beberapa kali kontrol, kemana-mana sama diantar kakak. Tapi kalo untuk melepas perban kata dokter dibolehkan dimana saja," kata Endro, Senin (2/3/2020).

Ia juga menceritakan insiden peluru nyasar yang ia alami, ketika itu dirinya perjalanan pulang selepas mengantar makanan kepada pelanggan di sekitaran TKP.

"Baru naik motor pelan-pelan waktu itu, sempat denger ada suara tembakan itu dua kali, saya engga ngerasa apa-apa tiba-tiba sudah ada darah aja.

Langsung motor saya robohkan, saya masih sadar tapi udah banyak darah.

Ada teman waktu itu, akhirnya saya diboncengkan temen saya lalu ke PKU Muhammadiyah Masaran," jelas Endro.

Dari kejadian itu, Endro tertembak peluru di bagian lengan kanan, yang tembus hingga bawah ketiak.

Endro dioperasi pada Rabu (26/2/2020) sore.

Dikatakannya peluru tersebut berada di antara syaraf dan tulang sehingga resiko tidak terlalu besar.

Endro yang belum genap setahun bekerja sebagai ojol tersebut mengaku tak ingat persis kejadian itu.

"Saya nggak tau persis kejadian kemarin seperti apa, saya sudah ikhlas namanya musibah kita tidak tau, saya juga nggak tau siapa yang nembak," lanjut Endro sembari mengelap keringat.

Meski kondisinya membaik, Endro mengaku bekas tembaknya masih sesekali terasa nyeri.

Lengannya juga masih sulit untuk digerakkan.

Halaman
12

Berita Terkini