TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Netizen Banjarnegara sempat dihebohkan postingan warga sedang memegangi benda mirip petai berukuran jumbo di hutan Kecamatan Sigaluh.
Buah itu sekilas mirip dengan petai, hanya ukurannya jauh lebih besar, sepanjang sekitar 1 meter.
Tak ayal ada yang mengira hasil hutan itu sejenis petai.
• Bingung Bayar Kredit? Jangan Khawatir, Presiden Jokowi Tangguhkan Cicilan 1 Tahun, Ini Syaratnya
• Suami Positif Virus Corona, 14 Hari Kemudian Istri Menyusul, Kabar Baiknya Anak Dinyatakan Negatif
• Warga Sukoharjo yang Positif Corona Sempat Ikut Outbound di Semarang, Kini Sukoharjo Berstatus KLB
• Nada Ganjar Meninggi Sebut Brebes Paling Lemot Tangani Pandemi Virus Corona
Untungnya warga tak buru-buru mengonsumsinya, atau menjadikannya lalapan layaknya petai.
Pasalnya, buah itu memang bukan jenis petai yang enak dikonsumsi.
Kepala Dinas Pertanian Banjarnegara Totok Setya Winarna mengaku pihaknya telah mendatangi lokasi ditemukannya tanaman mirip petai itu.
Tanaman itu ternyata tumbuh liar di hutan yang jauh dari pemukiman.
Setelah meneliti, pihaknya memastikan buah yang membuat heboh jagat maya itu bukanlah petai seperti dikenal masyarakat selama ini.
"Kami sudah mendatangi, itu bukan petai," katanya.
Totok mengatakan, tanaman itu pun telah dikenal warga sejak lama.
Warga setempat biasa menyebutnya dengan nama Gongseng atau Gandu.
Hanya mereka jarang memanfaatkannya karena tidak layak dikonsumsi.
Tanaman itu pun tumbuh liar di hutan.
Pihaknya pun sempat mencicipi biji tanaman itu.
Berbeda dengan biji petai yang bewarna hijau segar dan lezat saat dimakan, biji Gongseng bewarna keputihan berukuran besar serta pahit rasanya.
"Karena itu kami belum merekomendasikan untuk dikonsumsi,"katanya.
Di dunia ilmu tumbuh-tumbuhan (botani), tanaman itu pun bukan jenis baru yang ditemukan.
Setelah ditelusuri, spesies tanaman itu bernama latin Entada Rheedii, masih keluarga polong-polongan (fabaceae).
Tetapi sejauh ini belum diketahui kegunaan tanaman itu sebelum ada penelitian lebih lanjut.
"Tanamannya merambat, buahnya tidak enak," katanya. (aqy)
• MUI Jateng Serukan Pengurus Masjid Sementara Tiadakan Jumatan dan Salat 5 Waktu Berjamaah
• Kapolres Pergoki Tempat Hiburan Malam Masih Buka di Purbalingga di Tengah Wabah Virus Corona
• Jelang Ramadhan dan di Tengah Wabah Virus Corona, Harga Daging Sapi di Jateng Mulai Merangkak Naik
• UPDATE Virus Corona di Kabupaten Tegal, PDP Ada 14 Kasus dan ODP Meningkat Jadi 135 Orang