TRIBUNJATENG.COM - Ali (28), seorang mantan ABK (anak buah kapal) membagikan pengalamannya bekerja di kapal penangkap ikan milik pengusaha Jepang.
Dia menuliskannya dalam sebuah utas yang diunggah di akun Twitter @capedehhhhhhhhh.
Dalam unggahan pertama, dia menuliskan:
PENGALAMAN BERKERJA jadi BUDAK KAPAL (ABK) anak buah kapal
• Viral Mbah Slamet Diseret dari Mushola, Dilaporkan ke Ganjar Pranowo, Ini Fakta Sebenarnya
• Baim Wong Murka Kena Tipu Driver Ojol yang Diberi Uang
• Romantis, Didi Kempot Bisiki Yan Vellia Kalau Lagu Ini Khusus Untuknya, Satu-satunya Lagu Buat Istri
• Ekspresi Ibu Ferdian Paleka Saat Menangis Jadi Sorotan Poppy Amalya: Perhatikan Air Matanya
Dalam cuitannya, Ali menyatakan bekerja selama tiga tahun di kapal tuna Jepang.
Sistem kerjanya sama dengan kapal ikan China, Taiwan, dan Korea yang saat ini tengah viral.
Ia mulai bekerja di kapal nelayan pada 2014 hingga 2017, saat ditawari pekerjaan oleh pamannya.
"Awalnya waktu itu saya berhenti kerja. Terus om saya nawarin kerjaan ke saya. Om saya punya sahabat yang kerja di kapal ikan, lalu saya dititipin ke sahabat om saya itu," jelasnya saat dihubungi Tribunjateng.com, Jumat (8/5/2020).
Sebelum berangkat, pria asal Bandung itu sudah mendapat penjelasan lebih dulu tentang yang akan ia hadapi selama bekerja.
Mulai dari sistem kerja, jam kerja, dan konsekuensi-konsekuensi lain.
"Saya dikasih tahu pahit-pahitnya dulu. Resiko dijelasin semuanya. Ya saya mikirnya gini, ini kan pengalaman baru, kenapa nggak saya coba," lanjutnya.
Pertama kali berlayar, Ali merasakan mabuk laut selama seminggu padahal dia harus tetap bekerja.
Dalam satu kapal, terdapat 25 ABK yang berasal dari Indonesia dan 3 atasan dari Jepang.
Pada minggu pertama, pekerjaan masih terbilang santai.
Mereka hanya menyiapkan jaring, ikat pancing, dan alat alat lain untuk menangkap ikan.
Di antaranya ada tombak, golok, dan alat penyetrum ikan.
Jam kerja pun masih normal.
Setelah minggu pertama, mulailah masuk dalam fase perang atau memancing.
Ali dan ABK lain mulai dibagi dalam beberapa tim.
Sistem pancing dibagi menjadi dua, yaitu setting atau menyebar jaring dan holding (menangkap ikan).
Di sini, jam tidur sudah mulai tidak teratur.
Tim pertama bangun pada jam 4 pagi waktu kapal menebar jaring selama dua jam.
Kemudian jam 5 pagi ganti tim dua yang menebar jaring.
Pada jam 10 pagi, ketiga tim harus mulai menangkap ikan selama 10 hingga 12 jam tanpa istirahat.
"Mereka harus istirahat karna JAM 10
Semua HARUS SUDAH BANGUN... TEAM 1 2 DAN 3 HARUS SUDAH BANGUN JAM 10 BUAT PERSIAPAN HOLDING. RATA RATA DIKASIH WAKTU 1/2 JAM. JADI MULAI HOLDING JAM 10 30. HOLDING SENDIRI ADALAH MENANGKAP IKAN...
JADI
Jaring jaring yang sudah ditebar ( SETTING )
Tadi di angkat pakai mesin khusus...
Waktu holding sendiri ga teratur
BIsa 10 jam, bisa 12 jam
TERGANTUNG BANYAK ATAU SEDIKITNYA IKAN YANG DI DAPAT"
Saat holding, para ABK harus berdiri terus dan tidak boleh duduk.
Ali dan ABK lain harus mengangkat ikan yang total beratnya mencapai 200 kilogram.
Jam kerja ini pun berlaku setiap hari selama tiga bulan.
Selain jam kerja yang terbilang berat, resiko kecelakaan yang diterima juga besar.
Bisa saja terkena mata pancing datau bahkan tergigit ikan hiu.
Tak hanya itu, Ali juga harus menghadapi cuaca dingin dan badai.
Dia menjadi terbiasa meghadapi gelombang tinggi mencapai 15 meter.
Kerja terbilang berat, ABK kapal ikan ini tiap bulan mendapat gaji bersih sebesar Rp 5 juta.
Ada juga bonus yang jumlahnya bisa mendapai 500-700 dolar AS.
Tak hanya cerita sedih, ada juga pengalaman menyenangkan yang ia dapatkan saat menjadi ABK.
Ali merasa senang saat bisa melihat ikan lumba-lumba dan pasu saat berada di tengah samudera.
Dira juga bisa bertukar DVD film saat bertemu dengan ABK kapal lain di laut.
Mengenai peraturan ABK meninggal dilarung ke laut, Ali pernah mendengar rumor tersebut.
Pasalnya, biaya pemulangan jenazah sangatlah mahal.
Namun, selama ia berlayar dia tidak pernah menemui kejadian terebut.
Thread ini pun mendapat banyak respons dari netizen.
Seperti yang dituliskan pemilik akun @sunnyysunday, "Tapi emang si bang, kata temen gue juga orang jepang tuu lebih berperasaan kalo soal tenaga kerja. Gak pelit2 bgt lah ibaratnya, tp disiplin bgt si."
Mazzyalfandi: Kalo mau jelas nonton" perfect strom " itu nyeritain abk yg kerja di kapal ikan kaya gini persis ceritanya yg di alami tapi lebih badas kisahnya bikin sedih
njubbbb: Ya Allah kuat bgtttt pdahal ini kapal Jepang, ga kebayang kapal cina kaya apa. oh ya kalo misal ada yang meninggal itu beneran dibuang mayatnya? Apa ada perjanjian dikembalikan ke indo lagi
adindagitasas: Ya allah aku baca thread mas nya sedih bange. kaka ku kerja di abk taiwan dan sampe sekarang belum ada kabar lg dan hampir mau jalan 8bln disana, semoga kaka ku sehat terus panjang umur aamiin
yahh09: Bang, pernah ketemu bajak laut topi jerami?
Ali kemudian berpesan kepada warga Indonesia yang ingin bekerja menjadi TKI bidang kelautan jangan sampai menjadi ABK kapal ikan.
Selain jam kerja tidak menentu, risikonya juga besar. (Lex)
• Respon Baim Wong Ada wanita yang Datang ke Rumahnya Minta Kerjaan, Padahal Tak Biasa Marah
• Promo Superindo Akhir Pekan 8-10 Mei 2020, Diskon Biskuit hingga 40 Persen, Minyak hingga Daging
• Promo Indomaret, Ada Diskon Pembelian Indomie, Susu, hingga Aneka Biskuit Sampai 10 Mei 2020
• Promo Alfamart Akhir Pekan 8-10 Mei 2020, Diskon Biskuit hingga Sirup, Ini Daftar Lengkapnya