TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pos terpadu operasi Ketupat Candi 2020 Polrestabes Semarang di Gerbang Tol Kalikangkung memantau arus kendaraan di hari raya idul fitri 2020 begitu lengang, Senin (25/5/2020).
Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Yuswanto Ardi menerangkan, arus lalu lintas pada hari raya idul fitri di gerbang tol Kalikangkung sangat kontras dengan tahun ini.
Tercatat pada puncak mudik 2019 tepatnya di H-4 lebaran sejumlah 46 ribu kendaraan melintas di gerbang tol Kalikangkung.
Sedangkan periode yang sama di tahun ini hanya ada 8 ribu kendaraan yang melintas.
Bahkan kondisi ini sudah terjadi pada H-15 hingga hari H lebaran.
"Jauh sekali perbedaannya, tahun ini sangat sepi sehingga terjadi penurunan arus lalu lintas sampai 70 persen lebih," katanya kepada Tribunjateng.com.
Keadaan tersebut, lanjut Ardi, terjadi juga di dalam kota Semarang yang arus lalu lintas begitu lengang.
Apalagi kebijakan Pemkot Semarang yang menerapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) sehingga berimbas pada penutupan ruas-ruas jalan protokol di dalam kota.
Kendati demikian, menurut Ardi pihaknya tetap bersiaga penuh memantau arus lalu lintas baik via tol maupun di dalam kota.
Ini sesuai amanat dari Kapolda Jateng terkait kewaspadaan terhadap ancaman teroris dan arus balik.
"Kami tentu waspada 24 jam penuh dengan dukungan dari pengamanan terbuka terdiri Brimob dan Sat Sabhara. Adapun pengamanan tertutup dari Satintelkam dan Satreskrim."
"Sedangkan terkait arus balik kami memprediksi berdasarkan data kemungkinan tidak ada arus balik lantaran tidak ada arus mudik," jelasnya.
Ardi menyebut arus kendaraan yang melintas di Gerbang tol Kalikangkung teridentifikasi didominasi kendaraan berplat nomor dalam kota.
Kendaraan berplat nomor luar kota terhitung sangat minim. Kalau pun ada petugas memeriksa dengan ketat mulai dari identitas pengemudi penumpang dan kendaraan.
Kemudian memeriksa kesehatan mulai dari cek suhu tubuh, pemeriksaan masker, surat keterangan sehat Covid-19 dan surat rekomendasi dari dinas terkait.
"Setiap hari rata-rata 20 sampai 30 kendaraan kami minta putar balik ke kota asal lantaran tidak memenuhi kriteria tersebut," bebernya. (iwn)