TRIBUNJATENG.COM, SUKOHARJO - Terduga teroris berinisial MJI meninggal saat proses penyembuhan di rumah sakit Semarang.
Hal tersebut dikabarkan The Islamic Study and Action Center (ISAC) Solo.
Sekretaris ISAC, Endro Sudarsono berujar MJI meninggal pada Sabtu (11/7/2020) petang.
• Saat Pacari Desta, Gisel Kaget Diminta Gantian Bayar Makanan
• Biodata Rizky Billar, Sosok Viral di Balik Pernikahan Dinda Hauw dan Rey Mbayang
• Satu Keluarga di Salatiga Positif Covid-19, Suami Kerja di Semarang Tulari Istri Ibu dan Bayi
• Pulang Kerja, Wanita Ini Temukan Surat dari Driver Ojol di Bawah Pintu, Isinya Kini Viral
"MJI dibawa ke RS Bhayangkara Semarang lalu dirujuk ke RS Kariadi pukul 19.00."
"Sabtu, 11 Juli 2020 sekitar pukul 19.30 orang tua MJI, bapak Kemis diberitau pihak kelurahan Cemani bahwa MJI meninggal dunia," kata Endro melalui pesan singkat, Minggu (12/7/2020).
Semula, pihak keluarga mempertanyakan penyebab kematian MJI.
Apakah ditembak atau ada sebab lain?
Endro mempertegas kematian MJI karena luka tembak.
"Penjelasan dari Kombes Muhammad Sidik ada 2 luka tembakan."
"Di paha dan perut."
"Sudah ada tindakan operasi pembersihan proyektil namun nyawanya tidak tertolong," jelas Endro.
Dia menambahkan surat penangkapan MJI telah ditandatangani sang ayahanda, namun tidak diserahkan.
Endro berujar penangkapan MJI di daerah Ngruki Cemani Grogol Sukoharjo pada hari Jumat tanggal 10 Juli 2020 sekitar pukul 13.30.
"Ada penembakan hingga ada bercak darah di TKP," sambungnya.
Sesalkan Penembakan
Endro menambahkan pihak keluarga almarhum MJI menyesalkan adanya penembakan yang mematikan dari Densus 88.
"Menyesalkan penembakan yang berakibat anaknya meninggal dunia."
"Mestinya bukan tembakan mematikan tapi tembakan peringatan atau tembakan yang melumpuhkan," tulisnya dalam pesan singkat.
Pemakaman
Pihak desa setempat, membenarkan kabar duka tersebut.
Rencanannya, jenazah akan di makamkan di Pemakaman Muslim Polokarto Sukoharjo pada siang ini.
"Infonya dimakamkan hari ini. Di situ (Indekos daerah Dukuh Ngruki) sudah ada persiapan," kata Kades Cemani Hadi Indrianto saat dihubungi Tribunjateng.com, Minggu (12/7/2020) pukul 12.00.
Hadi sempat datang ke rumah duka dan mendapati beberapa masyarakat sudah berdatangan di tempat kos tersebut tadi pagi.
"Sudah banyak orang di sana dan ada persiapan."
"Ada tempat memandikan jenazah (keranda)," pungkasnya.
(dna/ais)
• Kena Semprot Nikita Mirzani, Adik Ayu Ting Ting Panik Saat Harus Ketemu
• SMA Negeri di Banyumas Juga Dilarang Tarik Iuran
• Pesepeda di Banyumas Deklarasi Keselamatan Bersama, Ini 3 Aturan Wajibnya
• Desa Kuntili Sumpiuh Banyumas Ditunjuk Jadi Kampung Siaga Candi dan Bu-RNA