TRIBUNJATENG.COM- Ini 9 amalan sunnah sebelum shalat idul Adha.
Diketahui Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah atau 31 Juli 2020.
Nabi Muhammad SAW mengajarkan adab yang baik dilakukan pada saat perayaan Idul Adha 2020.
Sebagai ummat muslim jika melaksanakannya, maka Allah SWT akan mengganjar kita dengan pahala sunnah.
Agar dihari raya berlimpah pahala, maka ada beberapa adab yang harus diikuti sebelum shalat Idul Adha di masjid maupun di lapangan.
• Jedar Blak-blakan Akui Salah Pilih Pasangan, Ini Kriteria Cowok yang Diinginkan Jessica Iskandar
• Tata Cara Penyembelihan Hewan Kurban Idul Adha 2020
• Disunahkan Mandi Sebelum Sholat Idul Adha, Ini Bacaan Niat dan Tata Caranya
• Bacaan Lengkap Niat Puasa Arafah dan Puasa Tarwiyah, Lengkap dengan Arti dan Keutamaannya
Berikut adab hari raya idul adha yang baik jika kita amalkan:
1. Mandi besar
2. Memakain wangi-wangian bagi pria
3. Mengenakan pakaian yang paling bagus
4. Tidak Makan Sampai Pulang dari Shalat Idul Adha
5. Berjalan kaki ke lapangan dengan penuh ketenangan
6. Mengambil jalan yang berbeda ketika pulang
7. Tidak ada sholat sunnah sebelum ataupun sesudah salat Ied
8. Mendengarkan khutbah setelah salat Ied
9. Wanita haid tetap menuju ke lapangan
Himbauan Kemenag Soal Pelaksanaan sholat Idul Adha
Menteri Agama Fachrul Razi menyampaikan ada syarat yang harus dipenuhi umat muslim jika ingin menggelar sholat Idul Adha 1441H di lapangan, masjid, atau ruangan di masa pandemi Covid-19 ini.
Syarat-syarat tersebut tercantum dalam Surat Edaran No SE. 18 Tahun 2020 yang ditandatangani hari ini oleh Menteri Agama Fachrul Razi.
"sholat Idul Adha boleh dilakukan di lapangan, masjid, atau ruangan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah," kata Menag, Selasa (30/6/2020).
Menag menyampaikan sholat Idul Adha maupun penyembelihan hewan kurban dapat dilaksanakan di semua daerah, kecuali pada tempat-tempat yang dianggap masih belum aman Covid-19 oleh Pemerintah Daerah/ Gugus Tugas Daerah.
Ia menambahkan, sosialisasi dan pengawasan penerapan protokol kesehatan sebagaimana diatur dalam edaran tersebut akan dilakukan oleh Aparat Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, dan Kantor Urusan Agama Kecamatan bersinergi dengan instansi yang membidangi fungsi kesehatan hewan dan instansi terkait.
Berikut persyaratan yang harus dipenuhi jika ingin menggelar sholat Idul Adha di lapangan/masjid/ruangan:
a. Menyiapkan petugas untuk melakukan dan mengawasi penerapan protokol kesehatan di area tempat pelaksanaan;
b. Melakukan pembersihan dan disinfeksi di area tempat pelaksanaan;
c. Membatasi jumlah pintu/jalur keluar masuk tempat pelaksanaan guna memudahkan penerapan dan pengawasan protokol kesehatan;
d. Menyediakan fasilitas cuci tangan/sabun/ hand sanitizer di pintu/jalur masuk dan keluar;
e. Menyediakan alat pengecekan suhu di pintu/jalur masuk. Jika ditemukan jamaah dengan suhu >37,5'C (2 kali pemeriksaan dengan jarak 5 menit), tidak diperkenankan memasuki area tempat pelaksanaan;
f. Menerapkan pembatasan jarak dengan memberikan tanda khusus minimal jarak 1 meter;
g. Mempersingkat pelaksanaan sholat dan khutbah Idul Adha tanpa mengurangi ketentuan syarat dan rukunnya;
h. Tidak mewadahi sumbangan/sedekah jemaah dengan cara menjalankan kotak, karena berpindah-pindah tangan rawan terhadap penularan penyakit;
i. Penyelenggara memberikan imbauan kepada masyarakat tentang protokol kesehatan pelaksanaan sholat Idul Adha yang meliputi:
1) Jemaah dalam kondisi sehat;
2) Membawa sajadah/alas sholat masing-masing;
3) Menggunakan masker sejak keluar rumah dan selama berada di area tempat pelaksanaan;
4) Menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer;
5) Menghindari kontak fisik, seperti bersalaman atau berpelukan;
6) Menjaga jarak antar jemaah minimal 1 (satu) meter;
7) Mengimbau untuk tidak mengikuti sholat Idul Adha bagi anak-anak dan warga lanjut usia yang rentan tertular penyakit, serta orang dengan sakit bawaan yang berrisiko tinggi terhadap Covid-19.