TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Memasuki H-2 hari raya Idul Adha penjualan kebutuhan
kurban seperti tusuk sate di Pasar Raya I Kota Salatiga masih stabil.
Seorang penjual perlengkapan dapur rumah tangga Manis (68) mengatakan dibandingkan tahun lalu pembeli tusuk sate baik untuk daging kambing maupun sapi lebih sepi.
"Sampai hari ini masih stabil atau biasa. Belum ada kenaikan pembelian tusuk sate," terangnya kepada Tribunjateng.com, di Pasar Raya I Salatiga, Rabu (28/7/2020)
• Siti Aisyah 15 Tahun Lumpuh Hanya Bisa Berbaring di Kamar, Kini Kulitnya Juga Mengelupas
• Panduan Shalat Idul Adha Sendiri Lengkap dengan Bacaan Niat dan Artinya
• Siapakah Artis Berinisial VS Yang Diamankan Polisi karena Diduga Terlibat Prostitusi Online?
• Jokowi Telepon Donald Trump, Amerika Serikat Langsung Kirim 1.000 Ventilator ke Indonesia
Menurut Manis, mendekati hari raya kurban banyak masyarakat yang mencari kebutuhan tidak hanya tusuk sate, tetapi juga alat memanggang, kipas bambu, dan kayu arang.
Ia menambahkan, meski penjualan beberapa perlengkapan itu diprediksi naik sampai 2 kali lipat dibandingkan hari biasanya harga setiap item dipatok seperti biasanya.
"Saya tidak pernah premo misalnya kipas bambu ya tetap saya jual Rp 2 ribu, kalau alat panggangan mulai Rp 15-35 ribu.
Kemudian, tusuk sate per ikat Rp 2.500 baik untuk kambing atau sapi," katanya
Dikatakannya, puncak pembelian sejumlah perlengkapan kurban diakui biasa terjadi pada hari H Idul Adha tahun ini yakni 31 Juli 2020.
Diantara barang yang ditawarkan permintaan tusuk sate, diprediksi paling dicari pembeli.
Lebih lanjut kata dia, apabila hari biasanya tusuk sate paling banyak sehari terjual 10 ikat, ketika hari H Idul Adha dapat laku sampai 20 ikat.
"Saya berjualan disini sudah 51 tahun atau sejak 1969.
Baik hari raya atau tidak harga semua barang sama bagi yang ingin beli tusuk sate ukuran kiloan maksimal Rp 10 ribu untuk kemasan 1,5 kilogram," ujarnya (ris)