Berita Semarang

2 Kementerian Beri Perhatian ke Program Internet Gratis Pemdes Sepakung Semarang

Penulis: akbar hari mukti
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jumeri saat bertemu dengan Wabup Semarang Ngesti Nugraha di kawasan Sepakung, Banyubiru, Kabupaten Semarang, Sabtu (9/8/2020).

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Pemerintah Desa Sepakung, Banyubiru, Kabupaten Semarang, menggagas program internet gratis bagi warganya.

Kini, program itu mendapat perhatian dan segera dijadikan program nasional oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.

Kepala Desa Sepakung, Ahmat Nuri, saat dihubungi, mengatakan, program internet gratis ini menggunakan dana desa bagi warga sekitar terdampak wabah corona.

BREAKING NEWS: Rush Tabrak Truk di KM 333 Tol Pemalang-Batang, Dua Orang Meninggal Dunia

Kerusuhan di Solo, Acara Keluarga di Pasar Kliwon Dibubarkan Sekelompok Orang, 3 Orang Terluka

Kecelakaan Maut di Gunungpati Semarang, Pengendara Vixion Asal Kendal Tewas

Kisah Ayah Curi HP Demi Anak Sekolah Online, Pemilik HP Lemas Setelah Lihat Kondisi Keluarga Pencuri

Nuri menilai, siswa yang saat ini hanya dapat melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) merupakan salah satu warga terdampak corona.

"Mereka harus belajar dari rumah dengan pola pembelajaran jarak jauh yang seringkali kesusahan mereka lakukan," jelasnya, Minggu (9/8/2020).

Ia mengatakan internet gratis di desanya ini dapat membantu 400 pelajar PAUD, SD dan MI, serta MTs di kawasan tersebut.

Dari program itu, ia menjelaskan, saat ini seluruh RW di kawasan Sepakung sudah tersambung internet melalui wifi.

"Karena di sini termasuk blank spot sinyal telepon seluler, artinya tak ada sinyal telepon seluler yang bisa sampai ke sini."

"Tapi dengan program ini bisa membuat warga kami bisa terkoneksi," jelasnya.

Ia menjelaskan, jaringan internet di desanya itu memadai bagi warganya mengakses internet. Termasuk untuk pelajar yang bisa akses internet gratis dalam rangka PJJ.

"Untuk kuota cukup bagi 400 pengguna setiap hari. Termasuk untuk siswa belajar secara daring," jelas dia.

Saat ini program tersebut menurutnya masih butuh perbaikan. Di antaranya terkait pengelolaan di mana Pemdes menurutnya mengelola lewat BUMDes.

"Rencana kerja kami nantinya juga meningkatkan besaran kapasitas kuota internet sehingga warga semakin banyak yang bisa menikmati program ini," terangnya.

Terkait program tersebut yang segera dijadikan program nasional oleh dua kementerian di Indonesia, ia menjelaskan Pemdes sudah berkomunikasi kepada keduanya.

Yakni bertemu dengan Direktur Jenderal PAUD-Dikdasmen Kemendikbud RI, Jumeri, Sabtu (8/8/2020) kemarin. Sedangkan kepada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,

dan Transmigrasi, menurut Ahmat Nuri, pihaknya sudah menggelar webinar kepada perwakilan kementerian itu.

Sementara Jumeri dalam kunjungannya mengatakan pihaknya segera mengirimkan tim untuk melakukan pengkajian.

Ia menilai program tersebut bisa mengatasi permasalahan serupa di daerah lain.

"Termasuk kemungkinan replikasi program serupa di desa-desa lain di tanah air," jelasnya. (Ahm)

Gerakan BISA Kemenparekraf Hadir di Petungkriyono Bantu Majukan Wisata di Kabupaten Pekalongan

Guru Ngaji di Kecamatan Tembalang Bersiap Go To Digitalisasi

10 Polres di Jateng Latihan Gabungan Tingkatkan Kemampuan Satwa K9

ASN Pemprov Jateng yang Tak Pakai Masker Siap-siap Kena Denda

Berita Terkini