Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Virus Corona Jateng

Update Kasus Covid-19 Kendal, Jumlah Kapasitas Ruang Isolasi di RSDC Menipis

Mereka yang menjalani perawatan di rumah sakit adalah pasien dengan kategori gejala sedang hingga gejala berat (disertai penyakit penyerta)

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM
Ilustrasi pengambilan sampel tes swab melalui tenggorokan dan hidung. 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Jumlah kasus pasien Covid-19 di Kabupaten Kendal terus mengalami pertumbuhan. Hingga kini tercatat 953 kasus dengan rincian 287 menjalani perawatan, 49 meninggal dan sisanya berhasil sembuh.

Meski banyak pasien positif Corona tanpa gejala melakukan isolasi mandiri, nampaknya sebagian besar harus mejalani perawatan di rumah sakit maupun rumah sakit darurat Covid-19 (RSDC).

Mereka yang menjalani perawatan di rumah sakit adalah pasien dengan kategori gejala sedang hingga gejala berat (disertai penyakit penyerta).

Direktur RSDC Kendal, dr Budi Mulyono, mengatakan penambahan kasus terakhir berasal dari klaster pondok pesantren, Polres, Puskesmas, dan klaster rumah tangga.

Dengan penambahan kasus yang cukup tinggi dalam beberapa pekan terakhir, menyebabkan jumlah ketersediaan ruang isolasi di rumah sakit maupun RSDC menipis.

"Sebenarnya pasien Covid-19 yang tidak mengalami gejala sudah kita arahkan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Untuk yang gejala sedang kita isolasikan di RSDC dan gejala berat isolasi dan perawatan di rumah sakit," terangnya di Kendal, Selasa (29/9/2020).

Untuk kapasitas ruang isolasi di RSDC Kendal, lanjut dr Budi, kini hanya menyisakan 7 ruang untuk 7 pasien. Kini ada 35 pasien yang menjalani isolasi di rumah sakit darurat Covid-19.

"Kapasitas ruang isolasi di RSDC Kendal 42 ruangan. Kemarin ada 37 pasien dan pulang 2 orang hari ini. Jadi tinggal 35 orang yang menjalani isolasi di RSDC," tuturnya.

Hingga saat ini, pihak RSDC masih memberlakukan satu ruang isolasi digunakan untuk satu pasien Covid-19. Jika penambahan kasus terus meningkat dan perlu dilakukan isolasi dan perawatan, tidak menutup kemungkinan dirinya akan memberlakukan dobel pasien dalam satu ruang, dengan catatan masih ada hubungan keluarga.

"Hari ini sepertinya akan ada pasien masuk RSDC dari klaster rumah tangga di Brangsong, jumlah pastinya belum tahu. Semoga ke depan tidak ada lonjakan kasus," ujarnya.

Kata dr Budi, saat menjalani isolasi di RSDC, semua pasien Covid-19 diberikan vitamin penambah daya tahan tubuh sekali dalam sehari. Mereka juga mengikuti senam pagi setiap pagi di halaman depan sembari berjemur sinar matahari.

"Total kira-kira sudah ada 3000 sampel yang sudah diujikan swab dengan rata-rata 140 sampel swab setiap harinya," terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kendal, Ferinando Rad Bonay, menambahkan penambahan kasus Covid-19 terbanyak dari klaster pondok pesantren.

Kata Ferinando, dari ponpes di Patean terjadi penambahan 18 kasus baru menjadi 42 kasus. Sementara dari sebuah pondok di Kecamatan Singorojo terdapat penambahan kasus baru dari kalangan santri sebanyak 26 kasus.

"Yang Singorojo awalnya ada santri meninggal karena Covid-19 di rumah sakit di Kota Semarang. Kemudian kita lakukan tes swab semua santri, pengurius dan pengasuh dihasilkan 26 positif," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved